Mogadishu (ANTARA News) - Sebuah bom yang diledakkan dengan remot kontrol menghantam kendaraan dalam konvoi pasukan militer di kota pelabuhan Somalia selatan, Kismayu, menewaskan sedikitnya tiga tentara, kata polisi dan warga Ahad.

Kelompok militan Al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menghantam konvoi saat melewati desa Gulwade di Kismayu Sabtu malam, lapor Reuters.

"Bom itu ditujukan pada konvoi kami. Tiga tentara tewas," kata Ismail Hussein, seorang perwira polisi di kota itu.

Al Shabaab telah melemah oleh tentara Uni Afrika dan Somalia, kehilangan sejumlah bagian wilayah di selatan negara itu, tetapi masih melakukan serangan "hantam dan lari" untuk menunjukkan mereka belum kalah.

Penduduk setempat mengatakan, pasukan dalam konvoi melepaskan tembakan setelah ledakan berlalu, menewaskan dua perempuan yang lewat.

Hussein dari polisi setempat menolak klaim tersebut: "Pasukan tidak membunuh warga setelah ledakan itu," katanya.

Sheikh Abdiasis Abu Musab, juru bicara Al Shabaab untuk operasi militer, mengatakan bahwa kelompok itu berada di balik serangan bom tersebut dan serangan itu menewaskan empat perwira intelijen senior.

Kelompok ini juga menyerang sebuah kantor polisi di pelabuhan Bosasso dengan granat dan senjata pada Sabtu, kata Bashir Ahmed, seorang kapten polisi di daerah di wilayah semi-otonom Puntland.

Mereka memukul mundur penyerang, tetapi seorang wanita yang menjual khat, daun narkotika, menderita luka-luka dalam pertempuran itu, kata Ahmed.

Abu Musab menegaskan bahwa mereka telah melakukan serangan itu, dan mengatakan bahwa empat polisi terluka.

(Uu.H-AK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015