Mereka semua gugur agar kita bisa hidup dalam kebebasan"
Paris (ANTARA News) - Presiden Francois Hollande bersumpah bahwa Prancis tidak akan pernah menyerah kepada teror ketika menyampaikan pidato yang emosional kepada tiga polisi yang ditembak mati teroris.

Sehari sebelumnya Prancis diguncang demonstrasi terbesar dalam sejarah bangsa itu ketika empat juta orang menggelar unjuk rasa di seluruh negeri pada saat para korban dimakamkan.

Di Paris, lagu kebangsaan Marseillaise berkumandang di bawah langit abu seperti muramnya wajah Hollande saat menyematkan anugerah tertinggi negara itu, Legion d'honneur, ke peti mati tiga polisi yang telah gugur yang dibungkus berita kebangsaan merah, putih dan biru.

"Prancis kita yang agung dan indah tidak akan beristirahat, tidak akan pernah menyerah, tidak akan pernah takluk kepada ancaman islamis yang masih ada di sana, di sini, dan di luar negeri ini," kata Hollande, yang dikelilingi oleh para keluarga yang menangis dan para kolega berseragam.

Dua polisi, Franck Brinsolaro (49) dan perwira polisi muslim Ahmed Merabet (40) terbunuh dalam serangan ke Charlie Hebdo.

Polisi ketiga bernama Clarissa Jean-Philippe (26) yang berasal dari Karibia Martinique di Karabia Prancis, ditembak mati teroris Amedy Coulibaly pada hari berikutnya ketika polisi wanita ini tiba di tempat kejadian perkara dari kecelakaan mobil di mana sang teroris terlibat.

Banyak yang menyangka bahwa Coulibaly tengah menuju sebuah sekolah Yahudi di sana.

"Mereka semua gugur agar kita bisa hidup dalam kebebasan," kata Hollande seperti dikutip AFP.






Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015