Jakarta (ANTARA News) - PT Pindad (Persero) bakal memperoleh proyek Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan sumber pembiayaan dari APBN Perubahan 2015 senilai Rp1,7 triliun.

Menteri ESDM Sudirman Said usai menerima Dirut Pindad Silmi Karim di Jakarta, Rabu, mengatakan proyek tersebut berupa pembuatan dua juta paket perdana peralatan konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg senilai Rp800 miliar.

"Serta pembuatan 50.000 converter kit gas untuk nelayan senilai Rp900 miliar. Jadi, totalnya Rp1,7 triliun," katanya.

Menurut dia, nilai proyek Rp1,7 triliun tersebut berasal dari tambahan APBN Kementerian ESDM.

Dalam RAPBN Perubahan 2015, Kementerian ESDM mengajukan tambahan anggaran Rp4,9 triliun.

Sebanyak Rp3,4 triliun di antaranya diperuntukkan bagi Ditjen Migas termasuk untuk pengadaan dua juta paket perdana elpiji 3 kg dan 50.000 converter kit nelayan.

Paket perdana elpiji terdiri dari tabung, kompor, selang, dan regulator.

Sudirman juga mengatakan, pihaknya akan mencari aturan hukum yang memungkinkan penunjukan langsung Pindad mengerjakan proyek senilai Rp1,7 triliun tersebut.

"Sambil cari aturan hukumnya. Pindad bisa siapkan teknisnya," kata mantan Dirut Pindad itu.

Sementara itu, Dirut Pindad Silmi mengemukakan pihaknya mempunyai kapasitas membuat tabung elpiji 3 kg sebanyak 10 ribu/hari atau sekitar tiga juta unit.

"Untuk converter kit, kami sudah ada teknologinya," katanya lalu mengemukakan bahan baku baja akan dipasok oleh PT Krakatau Steel Tbk.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015