kedua negara bertekad ingin meningkatkan kunjungan wisatawan timbal balik hingga 2 juta wisatawan pada akhir 2015

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berkunjung ke Tiongkok pada 11--13 Januari 2015 untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan pejabat pariwisata Tiongkok (China National Tourism Administration/CNTA) dalam rangka mendorong peningkatan kunjungan wisatawan kedua negara.

Menpar Arief Yahya dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu, menyatakan sebelumnya pihaknya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan CNTA untuk mendorong kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia.

"Dalam MoU tersebut antara lain kedua negara bertekad ingin meningkatkan kunjungan wisatawan timbal balik hingga 2 juta wisatawan pada akhir 2015," katanya.

Selain melakukan pembicaraan dengan CNTA, serta para pelaku bisnis pariwisata dari 10 secondary cities termasuk dengan 5 agen terkemuka pasar Indonesia yang pada kesempatan itu mengadakan pertemuan dengan dengan 5 agen terkemuka Tiongkok.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, pada Januari hingga November 2014 jumlah kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia sebanyak 883.725 wisman, menempati urutan ke-4 teratas setelah wisman dari Singapura sebanyak 1,32 juta, Malaysia 1,12 juta, dan Australia 996.032 wisman.

"Kita harapkan akhir tahun 2014 kunjungan wisman Tiongkok mendekati angka 1 juta, dan kita optimis tekad untuk meraih 2 juta wisman dari negeri ini pada akhir 2015 akan terealisasi," kata Arief Yahya.

Berdasarkan data Direktorat Analisa Pasar Internasional Kemenpar, wisatawan Tiongkok selama berlibur di Indonesia rata-rata memiliki lama tinggal 4 hingga 5 hari dengan pengeluran sekitar 100 dolar AS hingga 110 dolar AS per hari, sementara waktu berlibur umumnya memilih pada musim liburan panjang, seperti hari raya Imlek.
(Baca juga: Garuda Indonesia terbangi rute Beijing--Denpasar nonstop)

(H016)



Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015