Tim `ad hoc` ini sudah diputuskan sebelum kongres untuk menampung kegiatan kami yang mungkin perlu ditingkatkan. Tim ini dibentuk untuk memperkuat sinergi bukan mencari lawan,"
Jakarta (ANTARA News) - Tim "Ad Hoc" Sinergi bentukan PSSI yang tujuannya memperkuat sepakbola Indonesia resmi terbentuk dengan beranggotakan 12 orang dari berbagai pakar.

"Tim ad hoc ini sudah diputuskan sebelum kongres untuk menampung kegiatan kami yang mungkin perlu ditingkatkan. Tim ini dibentuk untuk memperkuat sinergi bukan mencari lawan," kata Djohar Arifin Husin usai menggelar pertemuan perdana Tim Sinergi PSSI di Jakarta, Rabu.

Tim Sinergi PSSI ini beranggotakan dua belas tokoh dari dalam dan luar badan PSSI, yakni M Nigara, Tjipta Lesmana, Ian Situmorang, Fritz Simanjuntak, Togar Manahan Nero, Suryo Pratomo, Effendi Ghazali, Gusti Randa, Ruddy Keltjes, Rahim Sukasah, Tri Goestoro, dan Hinca Pandjaitan.

Anggota tersebut tidaklah mutlak karena tim masih akan mengembangkan dan memasukkan beberapa anggota lainnya yang dianggap memiliki dedikasi yang tinggi terhadap dunia sepakbola.

Ada tiga poin yang menjadi target utama Tim Sinergi, yaitu upaya memperkuat PSSI, upaya membentuk tim nasional yang bagus, dan kompetisi.

Pembentukan Tim Sinergi PSSI juga berfungsi untuk melakukan koordinasi dengan para instansi terkait. Selain itu, tugas awal yang harus diselesaikan adalah membahas prestasi maupun kelemahan yang perlu disinergitaskan.

Setiap dua minggu sekali, tepatnya setiap Rabu, Tim Sinergi akan rutin mengadakan pertemuan hingga setahun ke depan. Pada pertemuan berikutnya, tim akan menajamkan rencana strategis.

"Paling tidak, tiga atau empat bulan ke depan ada satu produk yang konkret untuk direkomendasikan kepada PSSI," kata Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono.

Tim Sinergi PSSI ini dibentuk untuk menguatkan dan membenahi sepakbola nasional. Di sisi yang lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga pun sebelumnya membentuk Tim Sembilan yang sudah berjalan masa kerjanya hingga Maret 2015.

Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015