Jakarta (ANTARA News) - Kecerdasan finansial (financial quotient/FinQ) merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam memahami pentingnya perencanaan dan penerapan tata kelola keuangan yang baik.

Hal ini disampaikan Senior Vice President, Head of Wealth Management Citibank N.A Indonesia Ivan Jaya dalam diskusi di Jakarta, Kamis.

"Ada satu fakta yang menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi skor FinQ-nya," kata dia.

Berdasarkan survei yang dilakukan Citigroup Asia Pacific terhadap orang Indonesia pada 2014 menunjukkan, 64 persen responden selalu menyisihkan uang setiap kali menerima gaji untuk ditabung.

"Itu adalah salah satu faktor pendukung mengapa skor FinQ orang Indonesia tinggi," kata dia.

Ivan mengatakan, kecerdasan finansial juga diukur dari pemahaman berinvestasi. Bagaimana dengan orang Indonesia? Jawabannya adalah iya. Survei yang melibatkan 516 responden acak berusia minimal 18 tahun tersebut menunjukkan bahwa hampir sebagian orang Indonesia tahu persis apa yang harus mereka lakukan untuk berinvestasi.

Namun Ivan mengatakan, meskipun antusias berinvestasi, orang Indonesia masih memilih produk konvensional seperti reksa dana atau investasi berjangka.

"Padahal masih banyak produk lainnya. Oleh karena itu masyarakat Indonesia masih membutuhkan banyak informasi dan edukasi tentang produk investasi yang lebih tinggi manfaatnya," katanya.

Selain itu, responden mengindikasikan bahwa mereka juga mengetahui dengan pasti apa yang harus mereka lakukan jika diberikan uang sejumlah enam bulan gaji untuk berinvestasi.

Aspek lain, lanjutnya, FinQ juga diukur melalui kesiapan seseorang dalam menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba.

"Sebagian besar dari responden mengatakan bisa menggunakan tabungan untuk mencukupi biaya hidup untuk tiga bulan bila kehilangan pekerjaan," ujarnya.

Faktor lain dalam kecerdasan finansial yaitu keyakinan pada dana pensiun.

Survei mengungkapkan bahwa 73 persen orang Indonesia yakin dapat mengandalkan dana pensiun untuk hidup di hari tua.

Sementara dalam dunia perbankan, kata Ivan, hasil survei FinQ digunakan untuk mempertajam produk dan layanan guna membantu nasabah mencapai tujuan keuangan mereka secara efisien dan strategis.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015