Kita sepakat untuk membidik kantong-kantong TKI dalam program kampanye ini agar calon TKI dan keluarganya dapat terhindar dan tidak menjadi korban kejahatan trafficking,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Ketenagakerjaan akan membantu Lembaga Migrasi Internasional, (International Organization for Migration /IOM) dalam kampanye migrasi yang aman dan pemberantasan perdagangan orang (trafficking) yang ditujukan bagi pemuda dan komunitasnya.

"Kita sepakat untuk membidik kantong-kantong TKI dalam program kampanye ini agar calon TKI dan keluarganya dapat terhindar dan tidak menjadi korban kejahatan trafficking," kata Menaker M. Hanif Dhakiri seusai menerima kunjungan perwakilan IOM X Bangkok di kantor Kemenaker, Jumat.

Perwakilan IOM terdiri Kepala Bidang Migrasi dalam hal Trafficking Jonathan Martens, Program Manager IOM X-Bangkok Tara Germott dan National Project Coordinator IOM Jakarta Nurul Qoriah menerangkan mengenai rencana kampanye yang akan dilakukan secara serentak di kawasan Asia Pasific di awal tahun 2015.

Khusus di Indonesia, daerah yang selama ini menjadi kantong-kantong pengiriman TKI akan menjadi sasaran kampanye migrasi yang aman serta "stop trafficking".

Menaker menegaskan kampanye stop trafficking harus terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan bagi kelompok pemuda-pemudi yang rentan menjadi korban kejahatan.

"Kampanye ini juga diharapkan menghentikan penempatan TKI illegal dan unprosedural. Penempatan TKI illegal dan trafficking harus dihentikan agar para pekerja migran terlindungi dari aksi eksploitasi yang melebihi batas kewajaran dan melanggar hak-hak dasar pekerja," kata Hanif.

Selain melakukan kampanye secara terbuka melalui pertemuan langsung dengan masyarakat, kerjasama antara Kemnaker-IOM juga dilakukan dalam penyusunan dan penyebaran buku saku TKI (buku komik) tentang migrasi yang aman.

Selain itu juga kerjasama dilakukan untuk mengembangkan monitoring PPTKIS yang baik, penyebaran tata cara TKI yang aman, murah, cepat dan bermartabat.

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015