Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN memperkirakan realisasi total pendapatan 119 perusahaan milik negara pada 2014 mencapai Rp1.912 triliun, naik 6,7 persen dibandingkan realisasi pendapatan 2013 sebesar Rp1.792 triliun.

Hal itu diungkapkan Menteri BUMN Rini M Soemarno saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin.

Menurut Rini, laba bersih diperkirakan mencapai Rp154 triliun, naik 1,32 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp152 triliun.

Jumlah BUMN yang mengalami kerugian tahun 2014 mencapai 20 perusahaan dengan perkiraan total defisit Rp7,09 triliun.

"Capaian ini lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya di mana rugi dialami sebanyak 27 BUMN dengan total rugi Rp34,58 triliun," kata Rini.

Selain peningkatan pendapatan dan laba bersih, total aset pada tahun 2014 mencapai Rp4.467 triliun, melonjak 5,95 persen dibanding tahun 2012 sebesar Rp4.126 triliun.

Sedangkan total belanja modal (capex) 2014 mencapai Rp255 triliun, naik 20,28 persen, dibandingkan capex 2013 sebesar Rp212 triliun.

Rini menjelaskan, pencapaian 2014 tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menyusun Roadmap Kementerian BUMN lima tahun kedepan dalam Rencana Pemerindah Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019.

"RPJMN 2015-2019 baru ditetapkan Presiden Joko Widodo pada awal Januari 2015, dan akan diselesaikan dalam 2 bulan ke depan (Maret 2015)," ujar Rini.

Sejalan dengan itu, Kementerian BUMN mengusulkan target setoran dividen BUMN pada RAPBN-P 2015 sebesar Rp34,95 triliun, turun dari semula Rp44 triliun.

"Pertimbangan penurunan target dividen agar BUMN dapat berperan aktif dalam mewujudkan program-program prioritas pemerintah, khususnya bidang kedaulatan energi, kemandirian pangan, serta pembangunan infrastruktur dan kemaritiman," ujar Rini.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015