Bojonegoro (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman dijadwalkan menghadiri panen padi di lahan yang biasa menjadi genangan banjir luapan Bengawan Solo di Desa Gedungarum, Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (21/1).

"Menteri Pertanian Amran Sulaiman datang ke lokasi panen tanaman padi di Desa Gedungarum, dengan naik pesawat heli," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Akhmad Djupari di Bojonegoro, Selasa.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan menghadiri panen tanaman padi dengan didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

"Selain menghadiri panen padi lahan banjir Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga akan mengunjungi peternakan sapi dan kambing di Desa Ndrokilo, Kecamatan Kedungadem," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Hari Kristiani.

Djupari menjelaskan tanaman padi di Desa Gedungarum, Kecamatan Kanor, merupakan tanaman di lahan yang biasa menjadi genangan banjir luapan Bengawan Solo.

Para petani, kata dia, menanam padi dengan sistem pola tanam maju berkisar September-Oktober, dengan perhitungan bisa panen sebelum luapan banjir Bengawan Solo datang.

Menurut dia, para petani dalam menanam padi bekerja sama dengan pengusaha pompa air untuk mencukupi kebutuhan air untuk tanaman padinya, dengan cara mengambil dari Bengawan Solo.

"Polanya dengan sistem bagi hasil berkisar 75--80 persen bagi petani dan pengusaha berkisar 20--25 persen. Tapi kalau tanaman padi gagal panen, disebabkan banjir petani tidak harus membayar," katanya.

Ia menyebutkan luas areal tanaman padi lahan banjir di sepanjang Bengawan Solo, mulai wilayah barat di Kecamatan Margomulyo, Padangan, Kalitidu, Trucuk, juga Kota, sampai wilayah timur di Kecamatan Baureno, mencapai 14.409 hektare.

Dari luas tanaman padi lahan banjir di daerahnya itu, katanya, masih sekitar 1.500 hektare, di antaranya di Desa Gedungarum, Kecamatan Kanor, yang saat ini sedang panen.

"Tanaman padi lahan banjir lainnya sudah panen beberapa waktu lalu," katanya.

Sesuai perhitungan Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, produksi padi di lahan banjir di Kecamatan Kanor berkisar 8--10 ton gabah kering panen (KGP).

"Yang jelas setelah ini petani membiarkan tanahnya bero, sebab banjir luapan Bengawan Solo diperkirakan segera datang. Meskipun demikian ada juga petani yang berspekulasi tetap menanam padi dengan harapan tidak ada banjir," katanya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015