Surabaya (ANTARA News) - Aktivis anti-korupsi yang juga Ketua LSM CiDE Bangkalan Mathur Husairi ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya di Jalan Teuku Umar, Bangkalan, Selasa pukul 02.00 WIB.

"Pelaku menembak satu kali dan mengenai perut korban, lalu pelaku lari ke arah selatan dengan menggunakan sepeda motor. Polda Jatim menurunkan tim jatanras (kejahatan dengan kekerasan) untuk mengungkap pelaku," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Surabaya.

Ia menjelaskan korban sempat dilarikan ke RSUD Bangkalan dan akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Informasinya, peluru itu mengenai perutnya di sebelah kanan dan bahkan tembus ke ususnya.

"Pagi ini sudah diambil proyektil, nanti proyektil akan kami sita untuk dicek ke Labfor guna mengetahui jenis peluru dan senpi-nya," katanya.

Saat ini, Polres Bangkalan sudah mengambil langkah dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Ada lima saksi yang sudah diperiksa untuk melacak pelaku," katanya.

Sebelumnya, Ketua LSM CiDE Bangkalan Mathur Husairi menilai aksi "Gempur" (Gerakan Masyarakat Peduli Ra Fuad) yang menggelar unjuk rasa untuk meminta KPK menerapkan azas praduga tak bersalah dalam pemeriksaan KHR Fuad Amin, sebagai hal yang tak berpengaruh.

"Saya kira KPK harus tetap berjalan secara profesional, meski ada aksi dan semua pasti akan diusut tuntas. Kita tunggu saja," ujarnya.

Sementara itu, para aktivis "Gempur" menilai Fuad Amin merupakan "korban", karena Fuad Amin adalah sosok pimpinan dan panutan masyarakat Bangkalan.

"Gempur" meminta KPK memberikan kepastian hukum terhadap Fuad Amin dengan prinsip hukum yang adil dan bijaksana serta mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam proses hukum yang ada.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015