Pontianak (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menanam padi menggunakan teknologi Hazton saat berkunjung ke Desa Ngarak, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa.

Teknologi Hazton merupakan cara tanam yang mampu meningkatkan produktivitas padi dua hingga tiga kali lipat sehingga diharapkan dapat mendukung program swasembada pangan Presiden.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Hazairin, saat di Desa Ngarak, Presiden Jokowi tidak berpidato.

"Tapi langsung berdialog dengan petani," ujar dia. Dialog tersebut menyangkut masalah irigasi, pupuk, alat-alat pertanian dan hama tikus.

"Termasuk pula keterlambatan pupuk dan sebagainya," kata Hazairin.

Ia melanjutkan, permasalahan yang disampaikan petani dijawab dengan lugas. Misalnya untuk pupuk bersubsidi harus diselesaikan dalam satu minggu.

Semula Presiden Jokowi mengira kalau Hazton adalah jenis baru dari tanaman padi.

"Setelah dijelaskan Hazton adalah metode atau cara bertanam menggunakan bibit induk dalam jumlah 20-25 batang dibanding cara biasa yang hanya dua atau tiga batang, bisa meningkatkan hasilnya beberapa kali lipat. Alhamdulillah, Presiden memahami dan mempraktikkan penanaman langsung," kata dia.

Selain itu, Menteri Pertanian juga sangat merespon dan akan mencoba demplot di 200 kabupaten.

"Kalau bisa 100 hektare, totalnya 20.000 hektare se-Indonesia," kata Hazairin.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015