Mataram (ANTARA News)- Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mataram HM Noer Ibrahim mengatakan, kelangkaan elpiji tiga kilogram bersubsidi di daerah ini diprediksi akan terjadi lagi pada pertengahan Februari 2015 karena faktor cuaca.

"Dari hasil kunjungan kerja kami ke Depo Pertamina beberapa waktu lalu, Kepala Depo Pertamina mempermaklumkan bahwa pada 15 Februari 2015 akan terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram bersubsidi," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Menurut dia, kelangkaan elpiji tiga kilogram bersubsidi tersebut terkait ramalan cuaca yang diterima menyebutkan bahwa pada 15 Februari 2015 kondisi cuaca tidak memungkinkan kapal tanker yang membawa elpiji untuk bersandar.

"Akibatnya akan terjadi keterlambatan pengiriman hingga dua minggu ke depan, sehingga diperkirakan terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram bersubsidi," katanya.

Kendati demikian, selaku perpanjangan tangan rakyat, para anggota komisi II tidak ingin hal itu terjadi di Kota Mataram, karena saat ini masyarakat kota masih merasakan kesulitan mendapatkan elpiji tiga kilogram bersubsidi dan harganyapun masih di atas rata-rata Rp20 ribu per tabung.

Oleh karena itu, kata Noer, pihaknya meminta kepada Depo Pertamina untuk mencari solusi dan mengantisipasi kelangkaan yang diprediksi akan terjadi pada bulan Februari.

Misalnya, dengan mendatangkan stok elpiji tiga kilogram bersubsidi untuk jatah Februari pada bulan Januari ini.

"Kami berharap Pertamina bisa melakukan terobosan untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut, agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhannya," katanya.

Dikatakannya, dalam pertemuan itu para anggota dewan juga meminta kepada Pertamina untuk terus meningkatkan kerja sama dengan pemerintah kota, terkait jika adanya usulan kegiatan operasi pasar (OP) elpiji tiga kilogram bersubsidi untuk masyarakat.

"Alasannya, karena kendati OP sudah dilakukan berulang kali, namun belum memberikan dampak signifikan terhadap kondisi di tengah masyarat," ujarnya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015