Sanaa (ANTARA News) - Milisi Syiah yang menguasai istana presiden Yaman pada Selasa, menyatakan siap menghadapi "setiap tindakan" Dewan Keamanan PBB, kata pemimpin mereka Abdulmalik al-Huthi.

"Saya memberitahu Dewan Keamanan PBB bahwa anda tidak akan mendapatkan keuntungan dari segala tindakan yang anda akan lakukan" terhadap Huthi, katanya.

"Kami siap menghadapi konsekuensi-konsekuensi, tanpa memandang apapun yang mereka lakukan."

Dewan Keamanan PBB November memberlakukan sanksi-sanksi terhadap dua komandan militer milisi Syiah itu, serta mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang dituduh mendukung milisi itu tetapi tidak pada Huthi.

Pidato pemimpin Huthi di televisi itu dilakukan setelah Sekjen PBB Ban Ki-moon menyerukan penghentian segera pertempuran di Yaman.

Ban mengatakan ia "sangat cemas", sementara Dewan Keamanan melakukan pertemuan tertutup untuk mendengar satu laporan dari utusan khususnya mengenai usaha untuk menggulingkan Abd Rabbu Mansur Al-Hadi.

Sekjen PBB itu mendesak "semua pihak untuk segera menghentikan permusuhan, menahan diri secara maksimum dan melakukan langkah-langkah untuk memulihkan penuh wewenang institusi-institusi pemerintah yang sah."

Setelah istrahat sebentar semalam, para petempur Huthi merebut istana Selasa dan menyerang tempat kediaman Hadi di Sanaa, sementara presiden dilaporkan berada di dalamnya, demikian laporan AFP.

(Uu.H-RN)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015