Dengan adanya kerja sama ini, maka kami dapat membantu mewujudkan Pemprov DKI Jakarta yang bersih dari tindak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)."
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar Kota Jakarta bisa menjadi model pencegahan tindak pencucian uang melalui kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

"Kerja sama dengan PPATK ini, saya berharap supaya Jakarta bisa jadi model pencegahan tindak pencucian uang bagi kota-kota lain di Indonesia," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Basuki usai menandatangani nota kesepakatan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dengan PPATK di Balai Kota DKI pada hari ini.

Dengan adanya kerja sama tersebut, ia juga mengharapkan agar seluruh transaksi keuangan yang terjadi di lingkungan Pemprov DKI dapat terus diawasi dengan baik.

"Semua laporan transaksi keuangan akan kami laporkan terus kepada PPATK. Jadi, kalau ada transaksi yang mencurigakan bisa langsung diketahui, dan oknumnya langsung ditindak tegas," ujar Basuki.

Senada dengan Basuki, Ketua PPATK Muhammad Yusuf juga berkeinginan agar perjanjian kerja sama yang ditandatangani dengan Pemprov DKI hari itu dapat diperluas ke provinsi-provinsi lainnya.

"Jakarta merupakan kota pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan PPATK dalam hal pencegahan tindak pencucian uang. Kami berharap Jakarta bisa menjadi role model untuk kota-kota yang lain," tutur Yusuf.

Ia mengungkapkan kerja sama tersebut bertujuan untuk melakukan pencegahan dan penindakan terhadap oknum pejabat yang melakukan pencucian uang.

"Dengan adanya kerja sama ini, maka kami dapat membantu mewujudkan Pemprov DKI Jakarta yang bersih dari tindak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)," ungkap Yusuf.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015