Jakarta (ANTARA News) - Jejeran mobil antik maupun baru tersusun rapi di parkir bawah rumah Bacharuddin Jusuf Habibie.

Mobil-mobil tersebut merupakan koleksi dari Presiden ke-3 Indonesia itu.

"Semuanya Mercedes-Benz, kalau bukan Mercedez Benz berarti bukan punya bapak," kata petugas di kediaman BJ Habibie, Dien Suwarta, di Jakarta, Rabu.

Terdapat setidaknya 40 mobil koleksi Habibie di kediamannya, di bilangan Patra Kuningan Jakarta Selatan.

"Mobil terbarunya Mercedes Benz 600 keluaran 2014 seharga Rp6 miliar," jelas dia.

Sementara mobil antiknya yakni Mercedes-Benz 300SL Coupe atau Gullwing.

"Mobil itu hanya diproduksi 100 unit. Sekarang hanya ada sisa dua hingga tiga di dunia. Salah satunya di sini," terang dia.

Saat penyerahan bintang penghargaan dari Pemerintah Federal Jerman, Habibie mengatakan dirinya mempunyai hubungan emosional yang sangat kuat dengan pemerintah Jerman.

"Saya datang ke Jerman untuk sekolah pada 1954, lalu kembali ke Indonesia dan pada 1978 kunjungan ke Jerman, media Jerman menulis "Datang Sebagai Mahasiswa Kembali Sebagai Menteri"," kenang Habibie.

Habibie pada Rabu di kediamannya menerima bintang penghargaan "Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband" dan "Das Grosse Verdienstkreuz" dari Pemerintah Republik Federal Jerman.

Penyerahan penghargaan tersebut diserahkan Duta Besar Jerman untuk Indonesia Dr Georg Witschel.

"Penghargaan ini kami berikan atas jasa-jasa beliau kepada pemerintahan Jerman," ujar Georg Witschel.

Penghargaan itu diberikan kepada orang yang sangat berjasa pada pemerintahan Jerman baik di bidang politik, sosial maupun teknologi.

"Dua bintang penghargaan tersebut merupakan penghargaan tertinggi untuk orang yang berjasa pada kemajuan Jerman," katanya Dubes Jerman.

Habibie mempunyai karir cemerlang di Jerman. Habibie pernah menjabat sebagai Kepala Riset dan Pengembangan Analisis Struktur pada perusahaan Hamburger Flugzeugbau Gmbh, hingga menjadi wakil presiden dan direktur teknologi MBB Gmbh, serta penasehat senior perusahaan itu.

Habibie mengungkapkan terimakasihnya atas penghargaan yang diberikan pemerintah Jerman tersebut.

"Saya sudah meminta kepada pemerintah untuk dibuatkan replikanya. Replika ini akan diserahkan ke Museum Balai Kirti," kata Habibie.

Habibie mengharapkan melalui museum itu, masyarakat bisa mengetahui bahwa ia mempunyai hubungan yang dekat dengan Jerman.

"Semua bintang penghargaan yang saya pamerkan di museum itu hanya dari Indonesia dan Jerman," katanya.

Sebelumnya, Habibie juga pernah mendapatkan bintang penghargaan serupa pada 1980.

"Jerman mempunyai ikatan yang kuat dengan saya. Saya bekerja di Jerman, mereka tidak membedakan dari mana kita berasal, yang penting hasil kerja kita yang dilihat," tukas Habibie.


Pewarta: Indriani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015