Amerika (ANTARA News) - Para peneliti mengungkapkan bahwa belang hitam putih yang terdapat pada zebra mungkin membantu hewan ini untuk tetap dingin di tengah panasnya Afrika di siang hari.

Beberapa menyebutkan belang itu mungkin membantu para zebra untuk menyamarkan dirinya dan terhindar dari para predator lain, menghindari dari serangga yang membawa penyakit, atau mengontrol suhu tubuh.

Beberapa peneliti menguji penjelasan ini dan banyak yang berpendapat bahwa belang pada zebra memiliki tujuan yang kompleks.

Namun, para peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) menghasilkan peneltian tentang belang pada zebra dengan memeriksa bagaimana 29 variabel lingkungan berbeda mempengaruhi bentuk belang pada zebra di 16 tempat berbeda dari selatan hingga utara Afrika.

Para ilmuwan menemukan bahwa belang sepanjang punggung zebra paling erat hubungannya dengan temperatur dan presipitasi zebra, dan tidak berhubungan dengan prevelensi singa dan lalat di wilayah tersebut.

"Pertanyaan ini yang selalu menghantam kami, 'Kenapa zebra memiliki belang untuk menghindari predator? Binatang lain memiliki predator dan mereka tidak memiliki belang," kata Ren Larison, peneliti di Department of Ecology and Evolutionary Biolofy di UCLA. "Dan hewan lain digigit lalat dan mereka tidak memiliki belang juga."

Binatang lain juga perlu mengatur temperatur tubuh, Larison menyebutkan, tetapi zebra mungkin memilki keuntungan dari sistem pendingin ekstra. Karena mereka terbilang kurang efisien dalam mencerna makanan dibandingkan dengan binatang lain di Afrika.

Dengan demikian, zebra menghabiskan waktu lebih lama di siang hari, makan lebih banyak makanan.

"Zebra memiliki kebutuhan untuk terus mencari makan di siang hari yang membuat mereka tetap berada di luar lebih lama dari pada binatang lain," kata Larison. "Mekanisme pendinginan tambahan bisa sangat berguna di situasi seperti ini."

Para tim juga menemukan bahwa zebra dengan lebih banyak belang tinggal di utara, daerah katulistiwa. Sementara zebra dengan belang lebih sedikit tinggal di selatan, tempat yang lebih dingin.

Namun menurut para peneliti, penemuan ini memerlukan penelitian lebih lanjut, demikian livescience.com.

Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015