Jakarta (ANTARA News) - Dougy Mandagi, vokalis grup asal Australia, Temper Trap menyatakan dukungannya terhadap kampanye pengampunan bagi terpidana mati dua gembong sindikat narkoba "Bali Nine"; Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Seperti diketahui, kemarin (22/1), surat penolakan Presiden Joko Widodo atas permohonan grasi yang diajukan Andrew Chan diterima Pengadilan Negeri Denpasar.

Sebelumnya, Jokowi menolak permohonan grasi Myuran Sukumaran. Dengan demikian, keduanya kini berada dalam daftar eksekusi hukuman mati.

Penyanyi berdarah Manado, Dougy Mandagi, 18 Januari lalu dalam situs resmi Temper Trap ternyata turut menyatakan dukungannya terhadap penolakan hukuman mati Andrew Chan.

"Hai Temper Trap fans. Biasanya saya tak pernah melakukan hal ini, tapi mengingat ini masalah hidup dan mati maka inilah dukungan saya. Banyak yang tak tahu kalau kira-kira setahun lalu saya telah berteman dengan seseorang yang dipenjara, namanya Andrew Chan, dia sudah menjadi tahanan di LP Kerobokan selama 10 tahun. Dia bersalah karena menjadi gembong operasi penyelundupan heroin. Dia sudah lelah dengan segala upaya naik banding dan sekarang sedang menghadapi regu tembak. Saya tak akan menulis ini jika saya pikir dia tak berhak mendapat kesempatan," kata Dougy.

Dougy melanjutkan, Andrew yang dulu masuk bui 10 tahun lalu tak akan mengenali Andrew yang sekarang. "Andrew sudah direhabilitasi total dan berubah. Hidup Andrew baru saja mulai dan sekarang dia dalam bahaya untuk dimatikan dalam masa puncaknya."

Dougy tak mengelak jika perbuatan Andrew salah, namun Andrew telah berubah.

"Ya, dia bersalah, namun dia sudah berubah dan mengubah dunia di sekitar dia. Akan sangat sia-sia mengakhiri kehidupan yang penuh janji itu."

Dougy pun memohon supaya para penggemarnya membaca kisah Andrew dan Chan dalam situs mercycampaign.org dan menandatangani petisi permohonan pengampunan.

"Jika kalian percaya akan adanya penebusan dan tergerak oleh penderitaan mereka, silakan menandatangani petisi. Itu hanya akan memakan waktu kurang dari satu menit dari waktu kalian," katanya.

Selain Dougy, artis pemenang Archibald Prize, Ben Quilty yang secara blak-blakan mendukung Andrew dan Chan sejak mengunjungi mereka di penjara juga bergabung dalam kampanye untuk grasi keduanya. Komisioner Hak Azasi Tim Wilson juga meminjamkan suaranya lewat Twitter dengan tagar #KeepHopeAlive.

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015