Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat 51 poin menjadi Rp12.434 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp12.485 per dolar AS.

"Mata uang rupiah bersama aset berdenominasi rupiah lainnya berpeluang menikmati sentimen positif dari langkah bank sentral Eropa yang mengeluarkan kebijakan quantitative easing," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta.

Ia mengemukakan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) meluncurkan kebijakan yang lebih agresif untuk memangkas deflasi di kawasan Eropa.

Dalam rapat kebijakannya, ECB akan melakukan program pembelian aset sebesar 60 miliar euro per bulan mulai Maret 2015 sampai September 2016.

"Dalam rapatnya, ECB juga mempertahankan suku bunga acuan sebesar 0,05 persen," katanya.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan keputusan ECB meluncurkan program pelonggaran kuantitatif (Quantitative Easing/QE) akan memicu aksi jual mata euro dan situasi itu berpotensi medorong nilai tukar dolar AS megalami penguatan di pasar global.

"Penguatan dolar AS di global, dapat menjadi beban bagi kinerja rupiah ke depannya," katanya.

Ia memperkirakan rupiah cukup netral dan mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp12.400-12.470 per dolar AS hari ini.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015