Jakarta (ANTARA News) - Salah satu komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja berharap tidak terjadi friksi antara KPK dan Polri terkait penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

"Saya berharap KPK dan Polri tidak terjadi friksi yang tidak perlu," kata dia seusai bertemu dengan Wakil Kepala Polri Komjen Pol Badrodin Haiti di kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Jakarta, Jumat.

Dalam pertemuannya dengan Badrodin Haiti, Adnan menjelaskan, dirinya meminta kepada Wakapolri agar tetap menjaga hubungan yang kondusif antara Polri dan KPK.

"Karena itu saya meminta beliau menjaga hubungan yang kondusif. Saya jelaskan keprihatinan KPK terhadap peristiwa ini," kata dia.

Bambang ditangkap karena diduga telah menyuruh orang untuk memberikan keterangan palsu di muka persidangan di Mahkamah Kosntitusi terkait sengketa Pilkada Kota Waringin di Kalimantan Tengah.

Mabes Polri menyatakan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto atau BW pada pagi tadi sekitar pukul 7.30 WIB ditangkap di Depok.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Ronny Sompie mengatakan Bareskrim Polri memiliki tiga alat bukti yang kuat untuk menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Ronny mengungkapkan alat bukti tersebut berupa dokumen, keterangan saksi, dan keterangan saksi ahli.

"Ini sudah menjadi dasar untuk melakukan penangkapan," kata Ronny.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015