Orang jujur selalu dicari kesalahannya dan dijebak dengan kesalahan lain"
Jakarta (ANTARA News) - Ratusan aktivis antikorupsi dan tokoh masyarakat, termasuk mahasiswa dan rohaniawan, berduyun-duyun mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, hari ini.

Dari pantauan ANTARA News, puluhan bus diparkir di depan halaman gedung KPK dengan membawa para aktivis berbagai kalangan yang langsung membentuk kerumunan seraya menerikkan yel-yel selamatkan KPK.

Hanya beberapa jam setelah mereka mendapatkan kabar penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri Jumat pagi tadi, ratusan aktivis antikorupsi dari berbagai sudut ibukota menghambur ke Gedung KPK .

Di bawah kawalan kendaraan taktis polisi dan puluhan anggota polisi, para aktivis yang antara lain berasal dari Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Solidaritas Aksi Mahasiswa Anti Demoralisasi (Samad), secara umum menyuarakan pembelaan mereka kepada KPK.

Sementara itu lembaga swadaya masyarakat Koalisi Masyarakat Sipil mengeluarkan tiga tuntutan, meliputi:
1. Segera bebaskan Bambang Widjojanto
2. Jokowi batalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri baru
3. Seru seluruh masyarakat untuk mendukung KPK

Sebagian besar aktivis menyuarakan dukungan untuk KPK, namun sejumlah kecil lainnya justru mengajak masyarakat untuk melihat penangkapan Bambang Widjojanto itu sebagai kasus hukum biasa saja.

"Kami ke sini untuk memberi dukungan kepada KPK. Kami 100 persen percaya pada KPK. Jangan takut gertak sambul buaya!"

Kalimat itu dilontarkan oleh Cary Greant yang datang dengan bersendal jepit dan bercelana pendek bersama istrinya, dari Jakarta Pusat.

Gary mengaku sudah berada di kompleks Gedung KPK sejak jam 1 siang lalu, sembari membawa spanduk "Save KPK".

"Penangkapan Bambang Widjojanto itu adalah gertakan sambal buaya untuk menakut-nakuti KPK," sambung dia.

Sementara itu Udin,  anggota FSPMI, sengaja datang dari Cikarang, Bekasi, bersama istrinya, untuk membela KPK karena baginya cuma KPK yang bisa melawan koruptor.

"Karena negara kita banyak korupsi, termasuk di lingkungan pekerjaan," katanya memberi alasan lain mengapa dia harus mendukung KPK.

Mengenai penangkapan Bambang Widjojanto, dia menilai ada permainan dan rekayasa di balik langkah polisi tersebut.

"Karena Pak BW jujur.  Orang jujur selalu dicari kesalahannya dan dijebak dengan kesalahan lain," kata dia.

Tak semua datang untuk menyuarakan dukungan kepada KPK, beberapa orang, di antaranya Heri Weka (22) dari Komunitas Mahasiswa UHAMKA, yang mengkritik sikap sebagian masyarakat yang menganggap KPK bagaikan malaikat yang tanpa salah padahal telah semena-mena menetapkan status tersangka kepada pejabat.

"Kita sudah ke Istana meminta Presiden untuk membekukan KPK," aku dia.

Dia juga berpandangan lain soal penangkapan Bambang yang disebutnya tidak ada kaitannya dengan penetapan tersangka pada Komjen Budi Gunawan.

"Ini murni penegakan hukum karena laporan masyarakat," katanya yakin.


Oleh Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015