Magetan (ANTARA News) - Bencana alam angin puting beliung merusak puluhan rumah warga di Desa Selotinatah, Kecamatan Nagriboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat.

Tidak hanya rumah, sebuah kandang bebek yang berisi 750 ekor bebek dan sejumlah pohon juga tumbang sehingga menutup akses jalan penghubung antardesa dan antarkecamatan.

Menurut pemilik kandang bebek, Dirun, cuaca buruk memang sudah melanda wilayah setempat sejak Jumat siang, dengan ditandai hujan deras yang terus mengguyur.

"Jumat siang itu sudah hujan deras. Saat sorenya, tiba-tiba angin kencang yang berputar-putar melanda Desa Selotinatah dan merusak sejumlah rumah warga serta kandang saya," ujar Dirun kepada wartawan.

Selain bangunannya yang rusak, sejumlah bebeknya juga mati akibat tertimpa bangunan kandang. Beruntung saat itu tidak ada penjaga di dalam kandang. Meskipun demikian, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta Rupiah.

Beberapa akses jalan raya di desa setempat juga tertutup akibat pohon-pohon yang tumbang. Warga bergotong royong memotong kayu yang menutup akses jalan raya.

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun warga mengaku masih cemas jika angin kencang sewaktu-waktu kembali menerjang di desa setempat saat musim hujan seperti ini.

"Kami masih takut jika sewaktu-waktu puting beliung kembali melanda. Kejadian ini sudah kami laporkan ke kantor desa setempat," kata warga desa setempat, Sugiman.

BPBD Magetan memetakan, hampir semua kecamatan di Magetan rawan terhadap bencana alam saat musim hujan berlangsung. Sehingga, warga Magetan yang berdomisili di daerah rawan tersebut diminta untuk waspada jika curah hujan sedang tinggi.

Sesuai pemetaan, untuk daerah rawan bencana banjir sering melanda Kecamatan Takeran, Lembeyan, dan Kartoharjo. Sebab, wilayah tersebut berada di aliran Bengawan Madiun. Anak sungai Bengawan Madiun yang melintasi tiga kecamatan tersebut selalu meluap jika ketinggian air Bengawan Madiun meningkat.

Sementara, bencana angin puting beliung rawan terjadi di daerah Kecamatan Panekan, Sukomoro, Bendo, Kawedanan, Magetan, dan Takeran. Pada daerah-daerah tersebut merupakan jalur angin, sehingga rawan terjadinya angin puting beliung.

Sedangkan bencana tanah longsor rawan terjadi di Kecamatan Plaosan, Poncol, Sidorejo, dan Parang. Keempat wilayah tersebut berada di lereng Gunung Lawu.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015