Jakarta (ANTARA News) - Industri pasca-panen di Indonesia terbilang masih sedikit, padahal perannya begitu penting dalam menjembatani pola industri produk pertanian dan pola industri pengolahan pangan.

"Jadi, kalau industri pasca-panen ini tidak berkembang, akan ada kesulitan dalam jaminan bahan baku. Karena sifat operasi industri itu terus menerus, sementara masa panen tidak tentu," ujar Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto di Semarang, Senin.

Panggah mengatakan, terdapat perbedaan antara pola produksi di industri dan pola produksi di pertanian ini ada perbedaan, sehingga harus ada industri yang menengahi, yakni industri pasca-panen.

Menurut Panggah, butuh sebuah insentif fiskal untuk mendorong tumbuhnya industri pasca-panen, misalnya peniadaan Pajak Pertambahan Nilai, karena industri pasca-panen belum sepenuhnya bisa dijual.

"Industri inikan sebagai jembatan, jadi jangan dikenakan PPN terlebih dahulu, karena bukan jualan. Menurut saya itu perlu untuk mendorong pertumbuhan industrinya," kata Panggah.

Panggah menyampaikan, beberapa teknologi yang digunakan untuk industri pasca-panen berupa ekstraksi dan pengawetan.

Selama ini, tambahnya, Indonesia masih mengimpor kebutuhan industri pasca-panen dari beberapa negara, dengan demikian, Panggah berharap akan lebih banyak industri pasca-panen yang tumbuh.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015