Denpasar (ANTARA News) - Tunggal putra pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Simon Santoso berharap dapat mempercepat pemulihan fisiknya demi mengikuti Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.

"Saya ingin kembali ke peringkat 10 besar dengan kondisi seperti sebelum sakit pada 2014," kata Simon selepas bertanding untuk tim Musica Champion Kudus dalam Djarum Superliga Badminton 2015 di Stadion Lila Bhuana Denpasar Bali, Senin malam.

Atlet yang sempat menempati peringkat delapan besar Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Agustus 2014 itu mengaku perlu mengikuti sejumlah turnamen tingkat Grand Prix Gold dan Superseries untuk menambah poin dalam BWF.

"Tapi untuk jadwal dalam satu tahun ini saya tidak tahu detailnya. Pelatih yang lebih tahu," kata Simon tentang jumlah turnamen bulu tangkis internasional yang harus diikutinya untuk mengejar poin.

Simon berharap sejumlah mantan juara Olimpiade bulu tangkis yang dipilih PBSI untuk membimbing atlet-atlet muda ke perhelatan olahraga terbesar di dunia itu juga dapat membantunya meraih tiket ke Rio de Janeiro pada 2016.

Pemain bulu tangkis asal Klub Tangkas Jakarta itu mengaku empat pebulu tangkis pelatnas PBSI yang lebih muda darinya perlu kesempatan untuk bermain dalam turnamen-turnamen internasional agar dapat berkesempatan ikut Olimpiade 2016.

"Apalagi untuk regenerasi nanti sehingga dapat menggantikan atlet yang lebih senior atau malah mengungguli mereka," kata Simon.

Empat pebulu tangkis tunggal putra PBSI itu adalah Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Firman Abdul Kholik.

Sementara, mantan juara Olimpiade yang juga Manajer Tim Musica Champion Kudus Hariyanto Arbi mengatakan para pemain muda perlu mengasai beberapa teknik permainan agar dapat menang dalam turnamen internasional.

"Misalnya, menang angin dan kalah angin. Ada beberapa pemain muda yang tidak menguasai teknik itu," kata Hariyanto.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015