Bamako (ANTARA News) - Seorang perwira tinggi militer Mali selamat dari upaya pembunuhan di ibu kota Bamako, Senin, kata tiga sumber kepada Reuters.

Jenderal Mohamed Ould Meydou, penasihat kepala staf tentara Mali dan perwira Arab paling senior di militer, ditembak oleh orang bersenjata tak dikenal, namun hanya luka ringan dalam insiden itu, kata dua sumber.

Salah satu sumber, seorang dokter di rumah sakit Gabriel Toure di Bamako, mengatakan Ould Meydou cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit setelah menerima pengobatan pada Senin malam.

Tidak jelas siapa yang telah menargetkan Meydou, pria etnis Arab yang tetap setia kepada pemerintah Bamako saat Tuareg dan pemberontak Arab mengangkat senjata pada tahun 2012.

Separatis Taureg yang dipimpin dan terdiri dari campuran kelompok-kelompok Islam dan berhubungan dengan Al Qaida menduduki Mali utara pada 2012 sampai intervensi Prancis pada awal 2013, yang menceraiberaikan mereka ke dalam padang pasir.

Meskipun mendapat dukungan Prancis dan penjaga perdamaian PBB, militer Mali telah berjuang untuk menempatkan pasukan di utara dan menjadi target militan.

Dinamika antara kelompok-kelompok bersenjata sering merumitkan politik setempat, persaingan etnis dan tuduhan-tuduhan keterlibatan dalam kejahatan terorganisir, yang telah menyebabkan pergeseran loyalitas orang-orang bersenjata.

(Uu.H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015