Park City, Utah (ANTARA News) - Membunuh versi berlebihan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam film komedi kontroversial "The Interview" bukan masalah bagi aktor James Franco, tapi dia menemukan tantangan saat berperan sebagai pembunuh Christian Longo dalam film "True Story."

"Dia mungkin orang terburuk yang pernah saya perankan, hanya karena saya punya keluarga besar dan adalah sesuatu yang sangat mengerikan membunuh anak-anak sendiri. Jadi saya punya sangat sedikit hubungan dengan dia," kata Franco kepada kantor berita Reuters.

"True Story" yang ditayangkan perdana di Sundance Film Festival pada Jumat dan akan dirilis ke bioskop Amerika Serikat pada 10 April dibuat berdasarkan memoar mantan jurnalis New York Times, Mike Finkel, yang menjalin pertemanan dengan sang pembunuh yang menggunakan namanya sebagai alias.
 
Yang terungkap adalah hubungan rumit ketika Finkel, yang diperankan oleh Jonah Hill, bertemu dengan Longo (Franco), pria Oregon yang menanti sidang atas kebrutalannya membunuh istri dan tiga anaknya.

Kedua pria itu punya latar belakang sama dalam menulis tapi goncangan terjadi ketika mereka sama-sama berjuang dengan pencarian akan kredibilitas intelektual.

"Saya kira itu berhubungan dengan hukuman setimpal. Saya pikir itu hal yang sangat laki-laki," kata sutradara Rupert Goold, yang membuat debut film dengan "True Story."

Goold, sutradara teater Inggris, mengatakan kebanyakan "True Story" dimainkan seperti drama "Othello" Shakespeare, yang berkisah tentang pertemanan pria dan pengkhianatan.

Untuk mempersiapkan diri, Franco menyaksikan rekaman Longo bersaksi dalam sidang tahun 2003, yang dia sebut "menakutkan". Tapi dia memilih tidak mengunjungi pembunuh yang sedang menunggu hukuman mati itu.

"Tidak perlu pergi dan menemui dia, dan aku tidak ingin memberi dia perhatian apapun atau pembenaran dengan melakukan itu," katanya.

Franco dan Hill sama-sama membintangi film Seth Rogen dan Evan Goldberg tahun 2013 yang berjudul "This is the End" dan Hill dikenal untuk peran komedinya dalam film-film seperti "The Wolf of Wall Street."

Keduanya memintal lilitan dalam pertemanan mereka untuk berperan dalam drama "True Story," yang menurut Franco sangat penting untuk kerja mereka di film.

"Kau butuh penonton untuk, pada tingkat tertentu, ingin melihat bangunan persahabatan ini," kata Franco.

"Karena Jonah dan saya punya sejarah, orang tahu kami berbeda, lebih komedi, hubungan kami dalam film ini punya sesuatu yang ekstra karena itu."

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015