Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengamankan seseorang yang mengaku dari Kementerian Sekretariat Negara sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo, sebelum ia kemudian menyerahkan orang yang diduga hendak menipu itu kepada polisi.

"Orang yang mengaku staf khusus presiden itu datang sekitar pukul 09.30 WIB bersama dua rekannya dan bertemu dengan saya dengan membawa surat tugas akan melaksanakan monitoring perjalanan dinas di Jateng," kata Ganjar di Semarang, Selasa.

Ganjar mengaku langsung menghubungi Menteri Negara Pratikno karena merasa curiga setelah sempat berbincang sebentar dengan orang yang mengaku staf khusus Presiden Jokowi.

"Saat saya telepon untuk konfirmasi ternyata Pak Mensesneg sedang rapat dan diberikan kepada stafnya, setelah dicek ternyata tidak ada nama-nama orang itu," ujar politikus PDI Perjuangan.

Mengetahui hal tersebut, Ganjar kemudian menghubungi anggota Kepolisian Daerah Jawa Tengah agar menangkap orang yang mengaku staf khusus Presiden Jokowi itu.

Menurut Ganjar, saat hendak diamankan dan dibawa ke Mapolda Jateng guna kepentingan pemeriksaan lebih lanjut, salah seorang rekannya bahwa dirinya anggota Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Setelah didesak oleh polisi, orang itu akhirnya mengaku hanya seorang anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM)," katanya.

Berdasarkan kartu tanda penduduk yang diserahkan ke polisi, orang yang mengaku staf khusus Presiden Jokowi itu bernama Supardi (51), beralamat di Graha Persada Sentosa Blok B.4 Nomor 9 RT 015 RW 011 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Selain surat dinas dari Kementerian Sekretariat Negara, Supardi juga membawa lencana dan kartu tanda anggota staf khusus Presiden Jokowi.

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015