Surabaya (ANTARA News) - Sudah 55 jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 teridentifikasi pada hari ke 31 proses identifikasi oleh Tim "Disasater Victim Identification" (DVI) Polda Jawa Timur.

Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono, Selasa mengatakan, jenazah terakhir yang diidentifikasi adalah jenazah berlabel B067 atas nama Prawira Harja Subagio asal Sidoarjo, Jawa Timur, laki-laki dan berusia 31 tahun.

"Untuk hari ini dari sisa 15 jenazah kemarin yang belum teridentifikasi, satu lagi berhasil kita identifikasi dengan tepat dan akurat, yakni jenazah berlabel B067," ucapnya di Surabaya.

Ia mengatakan, jenazah Prawira teridentifikasi melalui pemeriksaan gigi yang sesuai dengan cetakan gigi dari dokter gigi tempat korban memeriksakan giginya semasa hidup.

"Ini juga diperkuat dengan temuan data skunder yang sangat signifikan, yakni informasi keluarga berupa tulang clavikula (tulang selangka) kiri dipasang plat karena pernah mengalami patah tulang, dan setelah dicek ternyata sama yakni masih melekat pada korban," katanya.

Boediono mengatakan, identifikasi jenazah Prawira juga didukung data properti berupa kalung yang masih menempel pada tubuh korban, sama dengan data analisa kamera CCTV bandara.

"Data antropologi yang sesuai dengan jenis kelamin, usia dan tinggi badan, ditambah lagi properti kalung liontin yang kita lihat pada analisasi CCTV, memudahkan proses identifikasi," katanya.

Sementara dengan bertambahnya satu jenazah hari ini, total di Rumah Sakit Bayangkara terdapat 14 jenazah lainnya yang masih proses pendalaman.

Sedangkan usai proses identifikasi, jenazah langsung diserahterimakan kepada menajemen AirAsia yang kemudian diteruskan ke pihak keluarga korban.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015