Jakarta (ANTARA News) - Pengamat etika politik Romo Benny Susetyo mengatakan Presiden Joko Widodo sedang diuji kepemimpinannya selama 100 hari pemerintahannya.

"Dia tegas atau tidak, saat ini sedang diuji kepemimpinannya. Kalau dia mampu melewatinya, maka kita punya harapan. Tetapi kalau tidak, akan lebih buruk," kata Romo Benny kepada ANTARA News, di Jakarta, Selasa.

"Maka ujiannya di sini, kepemimpinan Jokowi sedang diuji dari kegentingan yang sedang terjadi," katanya.

Romo Benny mengacu atas peristiwa yang sedang terjadi saat ini terkait kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Polri. Presiden Jokowi akhirnya membentuk tim independen untuk menengahi permasalahn KPK vs Polri.

"Presiden Jokowi harus jadi negarawan yang berani. Kalau nanti rekomendasi dari tim independen menyatakan ada kriminalisasi terhadap KPK, Jokowi harus berani menindak aktor-aktor atau oknum yang berperan," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa Jokowi juga harus mampu menunjukkan kepemimpinannya untuk membuat Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan (BG) agar mundur dari pencalonan sebagai Kepala Polri.

"Bagaimana Presiden Jokowi meyakinkan agar BG mundur. Kalau BG mundur, maka ia tidak akan tersandera. Pada dasarnya, semua tersangka harus mengundurkan diri dari jabatannya, di sini peran leadership Jokowi diuji bagaimana mampu menyelamatkan bangsa dari kepentingan individu," kata Romo Benny.

Romo Benny juga berharap agar Jokowi tidak tunduk terhadap kepentingan partai melainkan kepada konstitusi. Menurutnya, adanya tekanan kepentingan di sekitar Presiden Jokowi itu wajar namun yang paling penting adalah bagaimana Jokowi mampu keluar dari tekanan tersebut.

"Sebagai pemimpin Presiden Jokowi harus berjiwa negarawan, tunduk pada konstitusi, bukan tunduk kepada kepentingan partai. Jokowi harus mampu membawa harapan baru bahwa dia berbeda dengan lainnya," katanya.

Romo Benny mengaku optimistis bahwa Jokowi bisa memberi harapan baru agar ia segera melakukan konsolidasi politik.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015