Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi masih berada di bawah APK jenjang pendidikan lainnya, baru 30 persen. Sehingga masih 70 persen anak Indonesia yang belum memperoleh kesempatan kuliah di perguruan tinggi.

“Sekarang mahasiswa di perguruan tinggi keagamaan Islam berjumlah 700 ribu orang, kita targetkan tahun 2019 sebanyak 1 juta orang,” kata Kamaruddin Amin pada acara peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (UM-PTKIN) di Gedung Kementerian Agama Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (27/01).

Peluncuran dihadiri Sekjen Kemenag Nur Syam mewakili Menteri Agama, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bahtiar, para Rektor UIN dan IAIN, serta para Ketua STAIN di Tanah Air.

Menurut Kamaruddin, kualitas bangsa ditentukan juga oleh kontribusi perguruan tinggi. Karena itu Kementerian Agama membuka akses agar kuliah di PTKIN. Ia juga mengatakan, akan memberi kesempatan bagi perguruan tinggi di lingkungan Kemenag untuk membuka program studi (prodi), dengan memperhatikan tata kelola dan mutu pendidikan.

“Dalam masalah prodi, kami fleksibel. Tapi jangan abaikan mutu dan tata kelola,” kata Kamaruddin seraya menambahkan, dalam pembukaan prodi baru hendaknya prodi keagamaan tidak diabaikan.

Mengenai program 5.000 doktor yang kini mulai disiapkan, menurut Dirjen Pendis, itu sebagai program ambisius, tidak akan terwujud tanpa sinergi positif. “Hampir setiap hari program itu didiskusikan di Pendis, banyak sekali yang harus disiapkan,” katanya.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015