Jakarta (ANTARA News) - Karakter seseorang, salah satunya dapat tercermin dari wewangian yang dia kenakan. Begitu pula, saat dia memiliki kecenderungan berganti-ganti wewangian.

Psikolog klinis Tara De Thouars mengungkapkan, seseorang yang cenderung berganti-ganti aroma wewangian, menandakan dia memang belum menemukan aroma yang menggambarkan karakter pribadinya.

"Bila terus berganti-ganti, artinya dia merasa parfum ini tidak cocok, parfum itu tidak menggambarkan dirinya, sehingga tidak ada selesainya. Itu menggambarkan kalau dia memiliki karakter yang ribet ," ujar Tara di Jakarta, Rabu (28/1).

Menurut Tara, perempuan memiliki kecenderungan berganti-ganti aroma wewangian dibandingkan laki-laki. Umumnya, kata dia, saat laki-laki sudah menemukan satu wewangian tertentu yang menggambarkan dirinya, maka wewangian itu akan dipakai bertahun-tahun.

"Kalau perempuan suka berganti-ganti, terutama berdasarkan event (kegiatan). Tetapi, biasanya ada satu parfum yang dia suka dan betul-betul menggambarkan dia banget. Dan itu yang akan lebih sering digunakan. Kalau tidak ada, ya dia akan mencari-cari terus," kata dia.

Kemudian, lanjut Tara, pemilihan aroma wewangian tertentu terutama pada perempuan, biasanya didasari preferensi dan pengalaman.

"Sebenarnya pemilihan aroma itu preferensi sekali, jadi, kadang-kadang orang yang feminin biasanya akan mencari aroma bunga-bunga, tetapi orang yang lebih tomboy pasti akan memilih aroma yang ke arah wood (woody)," tutur Tara.

Selain itu, pengalaman juga menentukan pemilihan aroma tertentu. Tara mencontohkan, saat seseorang menggunakan aroma tertentu lalu mengalami kejadian buruk, maka dia akan selalu ingat kejadian buruk itu dan menghindari aroma itu.

Tara mengatakan, wewangian merupakan salah satu hal yang bisa meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Sekalipun memang, rasa percaya diri itu sebaiknya ditumbuhkan dari dalam diri.

"Seandainya ada perempuan tidak merasa membutuhkan wewangian, itu bisa karena dalam dirinya sudah merasa percaya diri, dan dia merasa parfum itu tidak membantu dia," kata Tara.

"Tetapi, menurut saya tidak ada salahnya memakai parfum. Bau harum itu pasti akan menimbulkan efek positif kok. Kita pasti akan lebih senang mencium orang yang baunya harum daripada yang tidak, kan?," tambah dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015