New York (ANTARA News) - Harga saham-saham di Wall Street berakhir turun tajam setelah sempat berfluktuasi pada Rabu (Kamis pagi WIB)  karena kekhawatiran tentang nilai dolar dan jatuhnya harga minyak yang menenggelamkan beberapa laporan laba positif perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 195,84 poin (1,13 persen) menjadi ditutup pada 17.191,37.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 27,39 poin (1,35 persen) menjadi berakhir pada 2.002,16, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 43,50 poin (0,93 persen) menjadi 4.637,99.

"Kondisi yang mendasari pasar masih lemah," kata Mace Blicksilver, Direktur Marblehead Asset Management.

Saham-saham jatuh secara tajam dalam jam terakhir perdagangan, karena pasar memperhatikan pernyataan kebijakan Federal Reserve AS, di mana digambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS sebagai
"mantap" tetapi meminta "bersabar" terkait kebijakan suku bungan.

Para analis mengatakan pernyataan The Fed tetap mempertahankan peluang Fed menaikkan suku bunganya pada awal pertengahan 2015, yang Blicksilver sebut "sangat mengkhawatirkan" karena itu dapat mengangkat nilai dolar.

Sumber-sumber lain mencemaskan harga minyak dan ketidakpastian pemilu Yunani.

Saham Apple melesat 5,7 persen lebih tinggi setelah mengungkapkan bahwa laba kuartal pertamanya mencapai rekor 18 miliar dolar AS karena "booming" penjualan model iPhone layar lebar, terutama di Tiongkok.

Anggota Dow, Boeing, melonjak 5,4 persen setelah melaporkan laba kuartal keempat meningkat 18,9 persen menjadi 1,5 miliar dolar AS karena pengiriman pesawat komersial yang kuat. Para analis mengatakan arus kas perusahaan itu sangat tinggi.

Saham-saham terkait minyak bumi menderita penurunan besar. Anggota Dow, Chevron, kehilangan 4,2 persen, sedangkan perusahaan jasa minyak Halliburton kehilangan 4,9 persen.

Harga saham bank-bank besar juga jatuh. Anggota Dow, JPMorgan Chase, kehilangan 2,6 persen, sementara Citigroup turun 2,5 persen.

Pengembang "game online" Electronic Arts melonjak 12,8 persen karena melaporkan keuntungan kuartal ketiga mencapai 142 juta dolar AS, naik dari rugi 308 juta dolar AS pada tahun lalu.

Yahoo berakhir 3,2 persen lebih rendah menyusul berita bahwa pihaknya akan melakukan "spin off" (pemisahaan) kepemilikannya di raksasa internet Tiongkok Alibaba. Yahoo awalnya melonjak karena pengumuman itu, namun kemudian jatuh di tengah keraguan tentang arah perusahaan teknologi tersebut.

Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015