Libreville (ANTARA News) - Lebih dari 14.000 orang yang melarikan diri dari kekerasan Boko Haram di timur laut Nigeria mengalir memasuki Chad sejak awal 2015, menurut laporan Perserikatan Bangsa Bangsa, Rabu.

Laporan oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan kedatangan rata-rata 774 per hari, dan memperkirakan 30.000 pengungsi tiba di negara itu tahun ini.

"Komunitas kemanusiaan itu yakin bahwa meningkatkan arus polupasi itu diperkirakan terkait masalah keamanan - peningkatan serangan oleh Boko Haram di bagian utara Nigeria serta ketegangan yang mungkin terjadi sebelum pemilu," kata laporan itu sebagaimana dikutip AFP.

Rakyat Nigeria akan mengikuti pemungutan suara pada 14 Februari dengan Presiden Goodluck Jonathan berupaya untuk mengamankan masa jabatannya selama empat tahun untuk kedua kalinya.

Pertumpahan darah di timur laut Nigeria telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa pekan terakhir, memunculkan pertanyaan tentang keamanan pemilihan umum.

Pada Minggu, pemberontak Boko Haram menguasai kota Monguno dan pangkalan militer dekat Danau Chad di timur laut Nigeria setelah terjadi bentrokan sengit dengan tentara Nigeria.

Chad telah meminta negara-negara di kawasan itu untuk membentuk koalisi yang luas untuk melawan kelompok garis keras tersebut.

Negara ini telah mengerahkan tentaranya di sepanjang perbatasannya dan mengirim kontingen tambahan ke Kamerun.

Presiden Chad Idriss Deby juga telah menyatakan niat untuk merebut kembali kota strategis Nigeria Baga dari tangan Boko Haram, yang terletak di Danau Chad.

Lebih dari 13.000 orang telah tewas sejak awal pemberontakan Boko Haram pada tahun 2009 di Nigeria dan hampir 1,5 juta orang telah kehilangan tempat tinggal.

(Uu.H-AK)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015