Jakarta (ANTARA    News) - Pimpinan DPR yakni Ketua DPR Setyo Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon mengomentari kinerja 100 hari pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Terlalu dini memang menilai pemerintahan Jokowi dalam 100 hari," kata Novanto saat melakukan kunjungan ke harian Rakyat Merdeka, sepeti dikutip dari dalam laman dpr.go.id yang dikutip Kamis.

Pimpinan DPR lainnya yang hadir adalah Fahri Hamzah. Seratus hari pemerintahan Jokowi jatuh pada 28 Januari 2015. Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober 2014.

Setya Novanto mengatakan wajar jika pemerintahan dievaluasi sekaligus dikritik dalam menjalankan pemerintahan. Namun Setya Novanto antara lain memberikan apresiasi atas penyusunan rancangan APBN-P 2015 karena anggaran yang difokuskan untuk pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan sarana pertanian perlu diapresiasi.

Sementara itu, Fadli Zon menilai rapor pemerintahan Jokowi banyak merahnya daripada birunya. Hal ini harus jadi perhatian Presiden dan kabinetnya, katanya. Janji-janjinya kepada masyarakat saat kampanye dulu masih banyak yang belum terealisasi.

Di sisi lain masih ada yang perlu diapresiasi dari Jokowi, yaitu menghukum mati para terpidana kasus narkoba dan mampu menjaga kedaulatan laut Indonesia dengan menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di perairan Nusantara.

Sementara mengenai kunjungannya ke media nasional, Fadli mengatakan adalah bagian dari komunikasi dengan kawan-kawan media untuk memberikan inside apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dikerjakan DPR, maupun agenda-agenda DPR juga. Selain itu bertukar pikiran juga dan silaturahmi.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015