Surabaya (ANTARA News) - Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu, mengatakan bahwa pemerintah siap membangun rumah susun di enam wilayah di Kota Surabaya pada tahun 2015.

Pembangunan rusun tersebut bertujuan mengurangi jumlah warga yang tinggal di tempat kumuh dan juga melanggar aturan, kata Maria Theresia Ekawati Rahayu di Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan enam rusun tersebut berada di Tambaksari, Dukuh Menanggal, Keputih, Siwalankerto, Penjaringan Sari dan Jambangan.

"Untuk tiap lokasi, jumlah tower atau blok rusun yang dibangun bermacam-macam," katanya.

Menurut dia, untuk rusun di Tambaksari, jumlah tower yang akan dibangun sebanyak tiga blok. Untuk satu blok berisi sebanyak 48 unit kamar. Mengenai anggaran pembangunan, pihaknya belum mengetahuinya karena pembangunan rusun ini merupakan proyek dari Kementrian Pekerjaan Umum (PU).

"Jadi semua yang menangani, mulai dari lelang hingga pembangunan, adalah kementerian. Kami Pemkot Surabaya hanya menyediakan lahan saja," ujarnya.

Mantan Kepala Bagian Hukum Pemkot Surabaya ini menambahkan saat ini di Pemkot Surabaya sudah memiliki sebanyak 15 rusun dan sudah beroperasi, di antaranya Rusun Sumbo, Dupak, Tanah Merah, Randu dan Siwalankerto.

Tahun lalu, lanjut dia, ada satu lagi rusun yang sudah tuntas pembangunannya, yakni rusun Romo Kalisari. Hampir semua rusun yang ada sudah terisi penuh.

Bahkan, lanjut dia, daftar tunggu untuk menjadi penghuni rusun per akhir Desember 2014 sudah tercatat sebanyak 2.026 kepala keluarga (KK). "Ini menunjukkan minat warga Surabaya untuk tinggal di rusun sangat tinggi. Untuk bisa menghuni rusun, syaratnya harus ber-KTP Surabaya," katanya.

Ia menandaskan tingginya minat warga Surabaya untuk tinggal di rusun dikarenakan biaya sewanya yang sangat murah. Tiap bulan, tarif sewa yang dibebankan pada penghuni rusun rata-rata tidak lebih dari Rp100 ribu, contohnya di Rusun Siwalankerto.

Tarif sewa untuk lantai satu sebesar Rp91 ribu per bulan, lantai dua Rp81 ribu per bulan, lantai tiga Rp71 ribu per bulan dan lantai empat sebesar Rp61 ribu per bulan.

"Kami ingin tarif sewa rusun ini bisa dijangkau oleh seluruh warga Surabaya. Ketika ada kenaikan tarif sewa misalnya, warga bisa protes. Jika memang keberatan ya kami tidak naikkan," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015