Kesigapan nelayan itu harus menjadi contoh bagi nelayan lain untuk ikut pro aktif melakukan kerja-kerja sosial,"
Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh, memberikan pujian terhadap nelayan Mandar yang sukses menemukan dua korban Air Asia QZ8501 yang jatuh di Perairan Karimata, Pangakalanbun, Kalimantan Tengah, yang terdampar di perairan Selat Makassar.

"Saya ucapkan terimakasih kepada nelayan Mandar yang ikut peduli melaporkan temuan korban Air Asia. Kesigapan nelayan itu harus menjadi contoh bagi nelayan lain untuk ikut pro aktif melakukan kerja-kerja sosial," kata Gubernur Sulbar kepada sejumlah wartawan di Mamuju, Kamis.

Karena itu gubernur mengimbau kepada seluruh nelayan yang ada di Sulbar apa bila dalam beraktifitas di laut telah menemukan benda yang mencurigakan agar segera melaporkan kejadian tersebut kepihak yang berwajib di daerahnya masing- masing.

"Saya menghimbau kepada belayan Sulbar agar segera melaporkan jika menemukan benda yang mencurigakan karena bukan tidak mungkin masih ada korban lain yang terbawa arus dari posisi jatuhnya Air Asia mengarah ke Selat Makassar ini," pinta Anwar.

Anwar mengatakan, peristiwa jatuhnya Air Asia ini tentu mengingatkan kembali atas peristiwa jatuhnya pesawat Adam Air di wilayah perairan Majene delapan tahun yang silam.

"Jujur saja, peristiwa jatunya Air Asia ini mengingatkan saya peristiwa yang sama di perairan Sulbar, dimana saat itu merupakan tugas khusus pertama saya untuk mencari lokasi titik jautuhnya karena baru dua minggu dilantik sebagai gubenur pertama di Sulbar, namun hingga saat ini belum ditemukan juga titik pasti jatuhnya pesawat tersebut," cerita Anwar.

Gubernur dua periode ini menyampaikan, korban penumpang Air Asia tersebut salah satunya ditemukan di sebelah timur Pantai Luaor, Kecamatan Pamboang, perairan Kabupaten Majene, sekitar pukul 08.00 Wita, Rabu pagi (28/1) oleh dua nelayan yang melaut.

Setelah petugas medis RSUD Kabupaten Majene memeriksa identitas jenazah tersebut melalui paspornya, maka diketahui jenazah itu bernama Syaiful Rahmat beralamat RT 009 RW 009 Kelurahan Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur.

Korban Syaiful Rahmat diduga teknisi pesawat Air Asia yang sebelumnya diberitakan media jenazahnya belum ditemukan.

Gubernur mengatakan korban kedua yang ditemukan bernama Joe Jong Fei yang diketahui beralamat Taman Kendang Sari, Surabaya, Jawa Timur, dengan pekerjaan wiraswasta ,setelah petugas medis setempat melakukan pemeriksaan.

"Jenazah kedua ini ditemukan seorang nelayan bernama Abdul Rahman di perairan Dusun Batu Taku Desa Onang Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene sekitar 50 kilometer dari bibir pantai," katanya.

Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015