Tokyo (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Kamis, mengatakan bahwa Tokyo mengaji keaslian pesan terbaru dari kelompok Negara Islam, yang mengancam membunuh sandera asal Jepang dan Yordania jika seorang anggotanya yang dipenjara, tak dibebaskan.

"Kami mengetahui pesan baru itu," kata Abe saat sidang parlemen.

"Sekarang, kami megunji (keasliannya), tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk menjamin pembebasan warga negara Jepang sesegera mungkin," tambahnya.

Tokyo memohon ke Amman untuk membantu penyelamatan wartawan Jepang Kenji Goto, yang telah disandera oleh kelompok Negara Islam.

Dalam pesan baru secara dalam jaringan yang diunggah Kamis pagi waktu Jepang, para milisi menuntut agar Amman menyerahkan anggota milisi perempuan Sajida al-Rishawi, yang dihukum mati di Yordania untuk perannya dalam pemboman tiga hotel di Amman yang menewaskan 60 orang pada 2006.

Pesan terbaru itu, yang tampaknya menggunakan suara Goto, memerintahkan Jordan untuk melepaskan Rishawi sebagai imbalan atas nyawa Goto, atau membunuh pilot Yordania Maaz al-Kassasbeh yang juga sedang ditahan oleh milisi.

Yordania, Rabu, menawarkan untuk melepaskan Rishawi untuk ditukar oleh pilot tersebut, yang Amman telah melakukan negosiasi untuk menyelamatkannya sejak penangkapannya pada bulan Desember.

Jepang telah meminta bantuan Yordania dalam upaya untuk membebaskan Goto terutama karena video yang diluncurkan oleh IS pada akhir pekan mengatakan bahwa sandera lain Jepang, Haruna Yukawa, telah dipenggal kepalanya.

Setelah awalnya menetapkan tebusan 200 juta dolar bagi pembebasan Yukawa dan Goto, kelompok Negara Islam, yang menguasai sejumlah bagian di Suriah dan Irak, mengubah taktik dan menuntut Yordania membebaskan Rishawi, demikian AFP.

(G003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015