Mexico City (ANTARA News) - Ledakan truk pengangkut gas, Kamis (29/1), di satu rumah sakit ibu dan anak di Mexico City menewaskan dua orang, satu perempuan dan seorang anak kecil, serta melukai 66 orang lagi, kata beberapa pejabat.

Mereka mengoreksi laporan sebelumnya mengenai korban jiwa, yang menyatakan tujuh orang tewas.

Pihak berwenang belum mengidentifikasi penyebab pasti ledakan itu, yang terjadi pada pukul 07.15 waktu setempat di kabupaten Cuajimalpa di bagian barat Ibu Kota Meksiko tersebut, saat truk itu memasok dapur rumah sakit tersebut. Tapi ada dugaan penyebab ledakan adalah kebocoran gas.

Dalam satu taklimat, Wali Kota Mexico City Miguel Angel Mancera mengatakan ketiga operator truk itu cedera dalam ledakan tersebut, demikian laporan Xinhua, Jumat pagi. Dua di antara mereka menderita luka serius dan diserahkan ke Kantor Jaksa Agung di kota itu.

Mereka akan dituntut kalau bukti memperlihatkan kesembronoan mereka menjadi penyebab kecelakaan tersebut, kata harian La Jornada --yang mengutip wali kota Mexico City.

Menurut kesaksian dari operator truk, yang telah dirawat di rumah sakit, mereka telah berusaha mengatasi kebocoran gas dari selang truk dan memberitahu petugas pemadam mengenai masalah itu. Ledakan tersebut terjadi tak lama setelah petugas pemadam tiba di lokasi, saat orang mulai meninggalkan gedung itu untuk menyelamatkan diri dari bau gas.

Dua petugas pemadam dan satu polisi termasuk di antara korban cedera.

Perusahaan yang mengoperasikan truk tersebut, Gas Express Nieto, memiliki catatan keselamatan yang buruk, kata laporan media Meksiko.

Kurang enam bulan lalu, pada Juli 2014, satu lagi truk perusahaan itu meledak di Kota Quetero di Meksiko Tengah, sehingga memicu kebakaran beberapa mobil di dekatnya, menewaskan dua orang dan melukai dua orang lagi. Beberapa rumah di dekat lokasi ledakan juga rusak.

Gas Express telah beroperasi sejak 1939, memiliki 35 instalasi distribusi di seluruh Meksiko dan termasuk empat pemasok terbesar gas di negeri itu.

Jejaring berita Meksiko Animal Politico memberi perincian mengenai "sejarah tragedi" perusahaan tersebut, dan mencatat tujuh kecelakaan selama tujuh tahun belakangan.

Mancera mengkonfirmasi bahwa Sekretariat Kesehatan di kota itu menandatangani kontrak dengan Gas Express Nieto pada 2007 untuk memasok jaringan rumah sakitnya, dan tak pernah mengalami masalah dengan layanan perusahaan tersebut.

"Kami nanti harus mengkaji kontrak itu untuk melihat apakah akan meneruskannya," kata Mancera, sebagaimana diberitakan Animal Politico.

Perusahaan gas itu sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan.

Sementara itu beberapa bayi ditemukan dalam keadaan hidup di bawah reruntuhan, dan operasi pertolongan berlanjut beberapa jam setelah ledakan menghancurkan rumah sakit tersebut.

Lebih dari dua-pertiga bangunan rumah sakit itu ambruk akibat ledakan tersebut dan petugas pertolongan "memboangkar reruntuhan dengan menggunakan tangan" untuk menemukan dan menyelamatkan korban yang terjebak di bawah puing, kata Mancera.

Wali kota itu mengatakan truk tersebut "88 persen penuh", sehingga mengakibatkan ledakan kuat yang mengoyak sebagian besar bangunan rumah sakit itu.

Banyak korban cedera karena terkena pecahan kaca yang beterbangan.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015