Jakarta (ANTARA News) - Line mengumumkan pendapatannya pada tahun 2014 sebesar 77.4 miliar yen atau sekitar 656 juta dolar AS, meningkat 126 persen dari tahun sebelumnya, yang hanya 34,3 miliar yen atau sekitar 338 juta dolar AS.

Pendapatan untuk kuartal keempat (Q4) tahun 2014 sebanyak 23,6 miliar yen atau sekitar 200 juta dolar, mengalami peningkatan 10 persen dari kuartal ketiga (Q3) 20,9 juta yen atau sekitar 177 juta dolar.

Sementara itu pada kuartal kedua (Q2) dan kuartal ketiga (Q3) 2014, pendapatan melonjak 17 persen.

Line melaporkan terdapat 181 juta pengguna aktif bulanan di aplikasi pesannya, mengalami sedikit peningkatan dari Oktober 2014, ketika perusahan tersebut melaporkan memiliki 170 juta pengguna aktif bulanan.

Di Jepang, Thailand, dan Taiwan, Line mengklaim menguasai pasar, dan perusahaan tersebut menghitung 91 juta pengguna aktif bulanan.

Line diprediksi akan mengalihkan perhatiannya dari akuisisi pengguna dengan memperdalam produknya di pasar-pasar utama. Namun, dalam laporannya Line tidak mengungkap perusahan-perusahaan.

"Seiring dengan strategi baru ini, kami memindahkan perhatian dimulai pada kuartal keempat 2014, beralih dari fokus pada peningkatan jumlah pengguna kami di seluruh dunia secara global untuk strategi di mana kami fokus pada pasar prioritas tinggi dan proaktif berinvestasi di pasar di mana kami memegang pangsa tertinggi, seperti Jepang, Taiwan, Thailand, dan Taiwan," kata CEO Akira Morikawa memberikan pernyataan resminya, seperti dikutip Tech In Asia.

"Kami juga fokus pada pasar di mana kita berada dalam persaingan ketat untuk memimpin pasar, seperti Indonesia, Filipina dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, serta negara-negara Amerika Selatan seperti Columbia dan Meksiko," tambahnya.

Dilihat oleh aktifitas Line baru-baru ini, perusahaan tersebut meluncurkan LineTaxi, Line@ untuk bisnis, dan Line WOW layanan pengiriman makanan di Jepang.

Line juga mengakuisisi MixRadio, menunjukkan bahwa musik streaming juga sedang akan berjalan untuk pengguna di luar Jepang.

Peluncuran fitur-fitur baru tersbut dapat membantu sumber pendapatan perusahaan, namun hingga saat ini, sebagian besar pendapatan berasal dari pembelian game.

Pada musim gugur lalu Line mengumumkan akan menunda IPO-nya, yang diharapkan akan berlangsung pada akhir 2014. Sementara itu, bulan depan, Morikawa akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO dan digantikan oleh COO saat Takeshi Idezawa, demikian Tech In Asia.

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015