Surabaya (ANTARA News) - Tiga jenazah kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang masih remaja antara 10 hingga 16 tahun akhirnya teridentifikasi Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jawa Timur pada hari ke-34 proses identifikasi.

Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur Kombespol dr Budiyono mengungkapkan, ketiganya adalah Gusti Ayu Made Keisha Putri (perempuan berusia 10 tahun), Gusti Ayu Putriyana Permata (perempuan berusia 16 tahun) dan keduanya asal Malang, serta Jasmine Rose Ann Santiago, perempuan 15 tahun asal Pasuruan.

"Memasuki hari ke 34, Tim DVI berhasil mengidentifikasi tiga jenazah sekaligus, dan dua di antaranya adalah bersaudara dan mereka berasal dari Malang," ucap Budiyono di Surabaya, hari ini.

Ia mengatakan, jenazah Made Keisha Putri yang berlabel B055 teridentifikasi dari metode primer, yakni DNA yang cocok dengan pakaian dalam korban, selain dari analisa sangat cocok dan didukung data sekunder berupa kesamaan usia dan tinggi badan, ditambah properti berupa kaos lengan pendek.

Sedangkan jenazah Putriyana Permata yang berlabel B057, teridentifikasi dari contoh pakaian dalam korban yang sama dengan DNA, dan temuan medis antropologi berupa tinggi badan serta usia.

Jenazah Jasmine Rose Ann Santiago yang berlabel B056, teridentifikasi dari DNA ayah kandung yang sangat cocok, didukung properti berupa kaos berwarna pink dan bertuliskan "Love Paris".

"Kita juga mencocokkan data gigi, yang ternyata sama dengan data antropologi seperti usia dan tinggi badan," kata dia.

Dengan demikian, DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 60 jenazah dari 74 jenazah yang telah diterima Rumah Sakit Bhayangkara. Kini tersisa 14 jenazah yang masih diidentifikasi.






Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015