Jakarta (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengawasi 54 lokasi rawan aksi kejahatan jalanan.

"Di lokasi itu sering terjadi pencurian dan perampokan," kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Daniel Pasaribu saat dikonfirmasi di Jakarta Jumat.

Daniel menyebutkan lokasi rawan tindak kejahatan tersebar pada 10 lokasi di Jakarta Pusat, enam lokasi di Jakarta Barat, tiga lokasi Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Sementara sisanya tersebar di daerah penyangga ibukota seperti Depok dan Bekasi Jawa Barat, serta Tangerang Banten.

Daniel mengungkapkan lokasi rawan kejahatan itu mayoritas berada di sekitar perempatan, terminal, stasiun dan pelabuhan.

Contohnya Terminal Pulogadung, Terminal Kampung Rambutan, Stasiun Senen, Pelabuhan Tanjung Priok, Perempatan Cocacola dan di sekitar bawah jembatan layang.

Selain saat liburan atau menjelang hari raya, jumlah aksi kejahatan biasa terjadi pada malam hari dengan memanfaatkan saat warga beristirahat.

Polda Metro Jaya mengintensifkan operasi malam hari skala besar yang dilakukan secara serentak hingga jajaran kepolisian resort (Polres) dan kepolisian sektor (Polsek).

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya juga menyebar 300 personil berpakaian "non seragam" pada lokasi rawan kejahatan.

Terkait maraknya aksi perampokan terhadap pengendara sepeda motor, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono memerintahkan anggota menembak mati perampokan bersenjata api yang membahayakan masyarakat.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015