Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan 21 daerah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah akibat banyaknya jumlah penderita di sejumlah wilayah tersebut.

"Data hingga hari ini, total 21 daerah yang kini berstatus KLB," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr Harsono kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Dengan jumlah tersebut maka wabah penyakit yang disebabkan nyamuk "aedes aegypti" tersebut bertambah, dari 11 daerah meluas 15 daerah hingga 21 daerah.

Sejumlah daerah yang sudah ditetapkan status KLB, yakni Kabupaten Jombang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Trenggalek.

Kemudian, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Ponorogo, serta Lamongan.

"Enam daerah tambahan yaitu Tulungagung, Kota Kediri, Pasuruan, Ngawi, Pacitan, dan Bangkalan," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data di Dinas Kesehatan Pemprov Jatim, pihaknya mencatat penderita demam berdarah di Jatim berjumlah 2.557 kasus sejak 1 Januari 2015.

"Ada peningkatan sebanyak 155,3 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun 2014. Pada Januari 2014, jumlah penderita sebanyak 980 kasus," tukas mantan Bupati Ngawi tersebut.

Selain itu, pihaknya menyebut lima daerah dengan jumlah penderita terbanyak adalah Sumenep (dengan 289 penderita), Jember (239), Pacitan (150), Jombang (136), dan Tulungagung (134).

"Sebanyak 49 orang meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah selama Januari atau 1,9 persen dari total penderita pada bulan yang sama," tuturnya.

Khusus korban meninggal dunia, kata dia, meningkat 113 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun 2014 dengan jumlah empat orang.

Selain itu, lanjut Harsono, Dinkes Jatim mencatat sebanyak sembilan daerah pada Januari 2015 ini mengalami tren kasus demam berdarah meningkat dibandingkan 2014, yaitu Jember, Bondowoso, Surabaya, Sidoarjo, Sampang, Gresik, Kabupaten, Bojonegoro dan Kota Pasuruan.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo berharap keaktifan masyarakat untuk mencegah ancaman nyamuk demam berdarah yang bisa menyerang siapa pun dengan usia berapa saja.

"Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan cara paling efektif untuk mencegah. Pemprov juga akan membantu daerah yang kekurangan dalam penangananya," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.


Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015