Kami semua sedih dengan apa yang terjadi kemarin di Sinai...
Arish, Mesir (ANTARA News) - Jumlah korban jiwa akibat serangan mortir pada Kamis (29/1) dengan sasaran kompleks keamanan di Provinsi Sinai Utara, Mesir, bertambah jadi 33, termasuk 31 personel militer dan dua warga sipil, kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.

"Orang yang cedera dibawa dari Arish di Kairo dengan menggunakan ambulans untuk diberikan pengobatan yang lebih baik," tambah sumber tersebut.

Pada Kamis malam, beberapa serangan besar dengan menggunakan bom mobil dan mortir dilancarkan terhadap kompleks keamanan di Arish dan menewaskan serta melukai puluhan orang.

Serangan juga bertambah luas sampai ke dua pos besar pemeriksa keamanan di Kota Rafah, yang berdekatan.

Sumber keamanan itu memberitahu Xinhua, Sabtu pagi, "Ada tiga bom mobil dalam serangan semalam di Arish, kendaraan pemasok air dan dua mikrobus."

Sementara itu, pasukan keamanan Mesir menaikkan tingkat keamanan dan menambah balabantuan tentara di semenanjung yang mudah bergolak tersebut. Mereka saat ini menyisiri wilayah itu untuk mencari para pelaku.

Pada Jumat pagi, dua anak kecil tewas dan beberapa orang lagi cedera dalam baku-tembak antara prajurit militer Mesir dan gerilyawan di dua desa di Sinai Utara.

Presiden Mesir Abdel-Fattah As-Sisi kembali ke Kairo, Ibu Kota Mesir, dari Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia, pada Jumat. Ia memutuskan untuk mempersingkat keikut-sertaannya dalam Pertemuan Puncak Ke-24 Uni Afrika --yang diselenggarakan di Ethiopia-- akibat serangan di Sinai, kata kantor berita resmi Mesir, MENA.

"Kami semua sedih dengan apa yang terjadi kemarin di Sinai, tapi Mesir membayar harga atas bentrokannya dengan pelaku teror dan kaum fanatik," kata As-Sisi sebelum meninggalkan Ibu Kota Ethiopia.

Ia menambahkan pertemuan tingkat tinggi ekonomi yang dijadwalkan diadakan di Sharm Esh-Sheikh pada Maret takkan ditunda, dan mendesak semua warga Mesir "agar mempertahankan semangat tinggi".

Pemakaman korban yang dilakukan di Kairo pada Jumat dipimpin oleh Perdana Menteri Ibrahim Mahlab, Menteri Pertahanan Sedqi Sobhi, Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim serta wakil dari lembaga pendidikan Islam Al-Azhar serta Gereja Koptik dan beberapa anggota keluarga korban.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015