Washington (ANTARA News) - Gedung Putih mengutuk rencana Israel untuk membangun 450 rumah baru di Tepi Barat sebagai "tidak sah dan kontraproduktif" bagi perdamaian.

"Kami memiliki keprihatinan yang mendalam tentang pengumuman pembangunan yang sangat kontroversial ini," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest seperti dikutip AFP.

"Itu akan memberikan dampak yang merugikan di lapangan, memicu ketegangan yang sudah panas dengan Palestina dan selanjutnya mengisolasi Israel secara internasional. "

Pengumuman Israel yang dilakukan hanya beberapa pekan sebelum pemilihan umum 17 Maret itu makin membuat tegang hubungan Amerika Serikat dengan sekutu utamanya di Timur Tengah itu.

Pemerintahan Presiden Barack Obama kesal pada keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menerima undangan Kongres untuk berbicara tentang Iran awal Maret nanti.

Obama menyatakan tidak mau bertemu Netanyahu dalam kunjungan itu karena terlalu dekat dengan pemilihan umum Israel di mana Netanyahu kembali mencalonkan diri.

Gedung Putih menyebut pidato di hadapan Kongres sebagai hal di luar protokol.

Israel menjajah Tepi Barat dan Jerusalem timur pada 1967 melalui Perang Enam Hari.

Membangun pemukiman adalah ilegal berdasarkan hukum internasional dan ditentang masyarakat internasional karena menghambat terciptanya kesepakatan perdamaian akhir dengan Palestina.

(G003/M016)



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015