Ratusan rumah warga yang tergenang air itu tersebar di lima desa/kelurahan, yakni Pajagalan, Bangselok, Kolor, Pabian, dan Marengan Daya, semuanya di Kecamatan Kota,"
Sumenep (ANTARA News) - Pimpinan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep menyatakan, sebanyak 327 rumah warga di Kecamatan Kota tergenang air setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

"Ratusan rumah warga yang tergenang air itu tersebar di lima desa/kelurahan, yakni Pajagalan, Bangselok, Kolor, Pabian, dan Marengan Daya, semuanya di Kecamatan Kota," kata Kepala BPBD Sumenep, Kusman Hadi di Sumenep, Jawa Timur, Minggu malam.

Pada Minggu siang, hujan deras mengguyur Kecamatan Kota dan sekitarnya sekitar dua jam.

"Jumlah rumah yang tergenang air itu sesuai laporan dari staf kami yang sejak Minggu sore berada di lapangan untuk melakukan pendataan. Bisa saja ada tambahan," ujarnya, menerangkan.

Di Pajagalan terdapat 155 rumah warga yang tergenang air, di Bangselok sebanyak 10 rumah, di Kolor sebanyak 146 rumah, di Pabian sebanyak 9 rumah, dan di Marengan Daya sebanyak 7 rumah.

Kusman menjelaskan, hujan deras menyebabkan drainase dan Kali Marengan yang membentang di sebagian wilayah Kecamatan Kota meluap, akibat tidak mampu menampung air.

"Luapan air dari drainase dan Kali Marengan tersebut juga membuat sejumlah ruas jalan raya di Kecamatan Kota tergenang air," ucapnya.

Ia juga mengemukakan, ketinggian air yang menggenangi rumah warga tersebut pada kisaran 50 sentimeter hingga 70 sentimeter.

"Sesuai laporan dari staf, air yang menggenangi ratusan rumah warga itu mulai berkurang. Bahkan, di beberapa rumah, airnya sudah surut. Semoga saja pada Ahad malam ini tidak hujan deras lagi," kata Kusman, menambahkan.

Sementara anggota DPRD Sumenep meminta para pihak terkait di pemerintah daerah segera mengatasi kasus genangan air yang sering merendam ruas jalan dan rumah warga di Kecamatan Kota, ketika terjadi hujan deras selama beberapa jam.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumenep, Dwita Andriani akan mengusulkan adanya rapat internal untuk membahas persoalan tersebut sekaligus merumuskan solusinya.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015