... apel itu sudah disimpan di gudang dan menunggu perintah pemusnahan dari pimpinan pusat...
Kudus, Jawa Tengah (ANTARA News) - Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menemukan masih ada apel impor berbakteri di sejumlah toko swalayan serta pedagang buah di sana, Senin.

Mereka menemukan itu dalam inspeksi mendadak pada sejumlah pasar swalayan setempat, yaitu Ramayana Mall, Hypermart, dan swalayan ADA Kudus.

Sasaran lainnya, yakni sejumlah pedagang buah di Mlati, Kecamatan Kota, Kudus dan di toko buah di Jalan Kudus-Jepara, serta Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

Petugas menemukan apel impor dari Amerika jenis granny smith yang berwarna hijau segar di toko buah di Jalan Kudus-Jepara dan belum ditarik penjualnya.

"Seharusnya apel jenis Granny Smith seperti ini ditarik dan jangan dijual kepada masyarakat karena dikhawatirkan mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan," kata pejabat dinas itu, Nuratri Sulistiyani, ketika berkomunikasi dengan pengelola toko buah ABC di Jalan Kudus-Jepara.

Ia meminta pengelola toko untuk segera menarik semua apel yang diduga terkontaminasi bakteri tersebut, termasuk apel yang terlanjur di kemas menjadi parcel.

Hypermart Kudus sudah menarik dua merek apel, Royal Gala dan Granny Smith, sejak sepekan yang lalu.

"Kami juga ditunjukkan apel itu sudah disimpan di gudang dan menunggu perintah pemusnahan dari pimpinan pusat," ujarnya.

Duty Officer Swalayan ADA Kudus, Rizal, mengakui kedua jenis apel yang dilarang peredarannya itu ditarik sejak sepekan yang lalu menyusul adanya perintah dari pimpinan pusat.

Kasir toko buah ABC, Faroki, mengakui tidak mengetahui ada larangan peredaran apel Granny Smith tersebut, sehingga masih tetap dijual kepada konsumen. "Pemilik toko juga belum memerintahkan untuk menarik apel tersebut," ujar dia. 

Pewarta: Akhmad Lathif
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015