Jakarta (ANTARA News) - Indonesia-Dubai akan meningkatkan kerja sama perdagangan bilateral kedua negara dalam ekonomi Islam atau syariah, dengan menjajaki business-to-business partnership jangka panjang pada sektor-sektor ekonomi Islam yang sedang dikembangkan di Dubai.

"Peluang ekonomi yang ditawarkan terlalu besar untuk dilewatkan melihat pesatnya perkembangan ekonomi syariah belakangan ini seperti potensi pasar, nilai konsumsi, dan nilai aset," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Senin.

Bachrul mengatakan, keinginan Dubai bekerja sama dengan Indonesia harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha Indonesia.

Bachrul yang mewakili Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak bertemu delegasi Dubai Islamic Economy dari Persatuan Emirat Arab (PEA) yang dipimpin oleh Saed Al Awadi, CEO Dubai Export Development Cooperation yang didampingi oleh duta besar PEA untuk Indonesia Ahmed Abdulla Al Musally.

Delegasi Dubai Islamic Economy terdiri dari 12 orang yang merupakan pejabat pemerintah Dubai dan para CEO dan managing director perusahaan-perusahaan terkemuka Dubai. Di mana para pengusaha tersebut juga menjajaki sumber produk-produk halal dari Indonesia untuk di re-ekspor melalui Dubai.

"Pertemuan ini sangat penting bagi strategi untuk meraih target melipattigakan ekspor. Kami berharap kerja sama dengan Dubai ini dapat meningkatkan surplus ekspor nonmigas Indonesia 2014 ke PEA, dimana kita berhasil membukukan angka sebesar 1,16 miliar dolar AS pada 2013," ungkap Bachrul.

Dubai menjadi pusat perdagangan luar negeri terbesar PEA karena sekitar 85 persen perdagangan luar negeri PEA melalui Dubai. Selain itu, penduduk Dubai yang hanya sekitar 1,8 juta orang mempunyai daya beli tinggi.

Dubai juga menjadi hub perdagangan dengan negara-negara kawasan sekitarnya di Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa Timur, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Sekitar 70 persen barang-barang yang diimpor, di re-ekspor ke negara-negara lain di kawasan sekitar.

"PEA merupakan pasar potensial yang termasuk dalam target pasar strategi peningkatan ekspor lima tahun ke depan. Kerja sama dengan pihak Dubai akan membuka peluang perdagangan dan investasi yang sangat besar bagi Indonesia," kata Bachrul.

Tren perdagangan Indonesia-PEA selama periode 2009--2013 tumbuh positif 23,37 persen setiap tahunnya, dimana pada 2013, nilai total perdagangan tersebut mencapai 3,4 miliar dolar AS yang terdiri dari perdagangan nonmigas mencapai 2 miliar dolar AS dan perdagangan migas sebesar 1,4 miliar dolar AS.

Sedangkan nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke PEA tercatat sebesar 1,6 miliar dolar AS dan nilai impor produk nonmigas Indonesia dari PEA sebesar 420 juta dolar AS.



Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015