Makassar (ANTARA News) - Timnas sepak takraw Indonesia akan mengukur kemampuan dalam ajang internasional di Malaka, Malaysia, 5-9 Februari 2015.

Ketua Bidang Pelatihan dan Pertandingan PB PSTI Saleh Gottang di Makassar, Senin, mengatakan keterlibatan atlet di ajang tersebut sebagai persiapan sebelum berlaga di SEA Games Singapura, Juni 2015.

"Timnas hanya akan tampil dalam nomor beregu di ajang tersebut. Kami tentu berharap seluruh atlet yanag diturunkan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya sekaligus meraih prestasi maksimal," kata Sekretaris Umum PSTI Sulsel tersebut.

Pada kejuaraan dunia di Malaka 2015 itu, timnas Indonesia bergabung dalam Grup B bersama Singapura, Tiongkok, dan tuan rumah Malaysia. Dari Grup A dihuni tim kuat Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Myanmar.

Mengenai peluang timnas di ajang tersebut, dirinya mengaku cukup optimistis dapat menjaga persaingan merebut prestasi. Pihaknya juga meminta seluruh atlet tetap fokus karena kualitas lawan yang memang cukup berat.

"Timnas hanya diwakili tim putra di ajang itu. Soal peluang, kami tentu optimistis melihat pencapaian atlet pada sejumlah kejuaraan sebelumnya," katanya.

Lebih jauh, Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PB PSTI) juga mengagendakan pelaksanaan kejuaraan nasional usia dini 2015 sebagai upaya memunculkan bibit baru yang dapat memperkuat timnas kedepan.

Mantan Ketua Harian PSTI Sulsel itu menjelaskan, pelaksanaan kejurnas usia dini itu juga dikarenakan tidak masuknya cabang sepak takraw dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015.

Menurut dia, untuk kejuaraan usia dini memang biasanya bisa dilakukan melalui O2SN. Namun berhubung tahun ini tidak dipertandingkan di O2SN sehingga PB memutuskan untuk menggelarnya secara terpisah.

Untuk pelaksanaan kejuaraan sepak takraw usia dini pada dasarnya bukan hal yang baru. PB PSTI sebelumnya telah menyelenggarakan dan terakhir dilaksanakan sekitar lima tahun yang lalu.

Kejuaraan yang difokuskan untuk usia anak sekolah dasar (SD) ini juga diharapkan bisa membuat motivasi atlet di daerah tetap terjaga setelah dihapusnya dalam ajang O2SN.

"Kejuaraan ini sebagai pengganti dihapusnya sepak takraw dari ajang O2SN. Kami tentu berharap kejuaraan ini terlaksana agar bisa menjadi wadah bagi atlet khususnya usia dini dalam mengekspresikan kemampuannya," ujarnya.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015