Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp16 triliun dari lelang empat seri obligasi negara untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp40,23 triliun.

Dalam keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan lelang ini melebihi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp12 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03150504 mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,642 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Mei 2015 ini mencapai Rp6,8 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 5,49 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,2 persen.

Untuk seri SPN12160204 jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,20538 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Februari 2016 ini mencapai Rp7,2 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 6,19 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,0 persen.

Untuk seri FR0069, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,70931 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2019 ini mencapai Rp8,96 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,87 persen ini adalah 6,64 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 7,0 persen.

Untuk seri FR0071, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,96176 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2029 ini mencapai Rp17,2 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 9,0 persen ini adalah 6,93 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 7,4 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015