... pada level global, persaingan geopolitik semakin sengit sehingga memunculkan tatanan yang tidak dapat dikontrol maupun diprediksi...
Berlin (ANTARA News) - Konflik di Ukraina, kebangkitan kelompok garis keras seperti ISIS dan keruntuhan tatanan global akan menjadi perbincangan utama dalam konferensi tingkat tinggi tahunan di Jeman, mulai Jumat depan.

Selain itu, perundingan nuklir Iran, perang di Suriah, krisis pengungsi, penyebaran wabah Ebola, dan terorisme siber juga masuk dalam agenda pembahasan Konferensi Keamanan Munich (MSC).

Kanselir Jerman Angela Merkel dan 20 kepala negara lain akan menghadiri MSC bersama 60 menteri luar negeri dan pertahanan yang termasuk di dalamnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, dan diplomat tertinggi Rusia, Sergei Lavrov.

Ketua panitia MSC, seorang diplomat veteran asal Jerman, Wolfgang Ischinger, mengatakan, pertemuan itu akan membahas yang dia sebut sebagai krisis global yang tidak pernah ada sebelumnya dan ketidakmampuan komunitas internasional untuk mengatasi tantangan itu.

"Tatanan internasional tengah runtuh dan kita hidup di tengahnya. Pada masa ini semua pihak menguji sejauh mana dia dapat bertindak, hal itu bisa dilihat dalam kebijakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Ukraina, China dalam sengketa wilayah dengan Jepang, Iran dalam perundingan nuklir, atau kelompok garis keras yang bisa melakukan apa saja," kata Ischinger.

"Sekarang ini kita memerlukan pemerintahan global. Dewan Keamanan PBB yang seharusnya menyelesaikan krisis kini justru terhalangi setiap langkahnya," kata dia.

Pendapat yang sama juga diutarakan oleh kelompok pemikir International Crisis Group (ICG) yang menyatakan, pada level global, persaingan geopolitik semakin sengit sehingga memunculkan tatanan yang tidak dapat dikontrol maupun diprediksi.

Di satu sisi ICG menunjuk sejumlah prestasi yang muncul sepanjang satu tahun terakhir, seperti dilanjutkannya perundingan nuklir Iran, terbentuknya pemerintahan koalisi di Afghanistan, tercapainya perdamaian di Kolombia dan pemulihan hubungan diplomatik Amerika Serikat dengan Kuba.

"Namun secara umum, tahun lalu masih menyedihkan. Sejumlah konflik baru terus bermunculan. Perang pada masa ini juga membunuh lebih banyak orang dan lebih banyak lagi yang kehilangan rumah," tulis ICG dalam pernyataan tertulis.

Sementara itu untuk mengamankan pergelaran MSC, pihak kepolisian Jerman akan menurunkan lebih dari 3.000 personil di sekitar kota Munich.

Di sisi lain, Merkel diperkirakan akan berpidato mengenai niatnya untuk mengimbangi prestasi ekonomi Jerman dengan keterlibatan yang lebih aktif dalam persoalan global.

Sejak Perang Dunia II, Jerman memang lebih banyak diam dalam dinamika politik internasional. Namun baru-baru ini, negara tersebut mengirim tentara ke Afghanistan.

Selain itu Merkel juga memimpin upaya internasional untuk menghentikan konflik di Ukraina yang telah menewaskan lebih dari 5.000 nyawa.

(Uu.G005)



(UU.G005/A/G005/M007) 04-02-2015 13:47:21

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015