Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertolak ke Kiev dengan tujuan membahas dukungan AS kepada Ukraina selagi Washington mempertimbangkan untuk menyalurkan senjata berat ke Kiev guna memerangi pemberontak pro-Moskow.

Para diplomat AS dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Ukraina termasuk Presiden Petro Poroshenko di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas konflik yang berada di depan pintu Eropa.

Empat orang dilaporkan tewas, Rabu (4/2), ketika sebuah rumah sakit di pinggiran kota yang dikuasai pemberontak, Donetsk, di timur Ukraina diberondong peluru.

Ashton Carter, calon menteri pertahanan yang ditunjuk Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa dirinya kemungkinan akan mendukung penyediaan senjata ke Ukraina untuk membantu pemerintah Kiev, Rabu (4/3).

Ashton Carter yang diharapkan segera dilantik oleh anggota parlemen sebagai kepala Pentagon berikutnya, menyampaikan pernyataan di depan Senat Komite Angkatan Bersenjata bahwa pemerintahan Obama memberikan sinyal untuk cenderung memberikan senjata ke Ukraina.

"Saya sangat cenderung ke arah itu ... karena saya pikir kita perlu mendukung Ukraina dalam membela diri," kata Carter, seperti dilaporkan AFP.

Carter masih belum bisa menyatakan status persenjataan tersebut karena ia belum berunding dengan komandan militer AS atau pemimpin Ukraina dalam masalah ini.

Namun juru bicara Gedung Putih Josh Earnest membantah keras komentar Carter.

"Saya melihat bahwa Carter menyebutkan dalam dalam rapat dengar pendapatnya bahwa dia sangat percaya pada rantai komando, dan ia pasti mengerti bahwa panglima tertinggi ada di atas rantai komando itu, dan bahwa keputusan seperti ini akan dibuat oleh panglima tertinggi," ujar Earnest kepada wartawan.

Juru bicara Kerry, Jen Psaki, juga tetap berhati-hati, mengingat masih belum ada perubahan dalam kebijakan AS, yang dimaksudkan adalah memberikan bantuan tidak mematikan seperti pelindung tubuh.

"Jelas ada berbagai pandangan dan pendapat dalam pemerintahan," ujar Psaki kepada wartawan. "Itulah alasan kami memiliki diskusi internal."

Kerry dijadwalkan berada di Kiev hanya beberapa jam saja pada Kamis (Jumat), sebelum terbang lagi ke Munich, di mana ia akan ikut serta dalam konferensi keamanan tahunan di Jerman.

Selain krisis di Ukraina, para pemimpin dunia juga akan membahas pertempuran untuk mengalahkan kelompok militan ISIS setelah melakukan aksi keji terhadap dua warga Jepang dan seorang pilot Jordania.

(Uu.A050)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015